Twitter X Masih Relevan untuk Strategi Digital Marketing di 2024?

Bima Ramadhan,
Digital Media Planner

August 15, 2024

Pada bulan April 2024 lalu, pendiri dari Tesla, SpaceX, dan The Boring Company alias Elon Musk baru saja mengakuisisi Twitter dan melakukan banyak gebrakan pada platform text-based ini.

Kebijakan-kebijakan yang dibuatnya pun banyak menuai kontroversi di dunia maya, diantaranya adalah memberikan opsi centang biru berbayar, melakukan perubahan pada UI/UX, menghilangkan tab like di Twitter, dan yang paling kontroversial adalah mengubah nama dan logo dari platform ini, dari Twitter berlogo burung biru menjadi X dengan logo huruf “X” yang terbilang sangat simpel. 

 

Respon Netizen Setelah Twitter Berubah jadi "X"

Banyaknya kontroversi ini membuat sebagian masyarakat ketar-ketir dengan masa depan platform ini. Banyak yang khawatir X menjadi platform yang tidak lagi relevan karena perubahan-perubahan ekstrim yang telah atau akan dilakukan oleh Elon Musk. Terlebih, Gen Z dan Gen Y juga sudah mulai beralih dari banyak menikmati konten berbasis teks dan foto menjadi konten berbasis video. 

Dengan berbagai perubahan yang dilakukan oleh Elon Musk, adanya perubahan perilaku pengguna social media yang lebih menyukai konten video-based, dan banyaknya perkembangan yang terjadi di dunia maya, banyak dari marketer yang mempertanyakan relevansi dari platform yang telah menginjak usia 18 tahun ini.

 

3 Kelebihan Twitter X sebagai Strategi Digital Marketing 

Jika kita melihat lebih dalam, platform ini masih sangat relevan untuk diintegrasikan pada sebuah strategi digital marketing. terlebih untuk market Indonesia yang memiliki pasar untuk X tersendiri.

Berikut adalah hal-hal yang menjadi kelebihan platform yang dimiliki Elon Musk ini:

  1. Konten berbasis teks yang mudah dicari dan dipelajari

Karena sifatnya yang berbasis teks, X memiliki kelebihannya tersendiri jika dibandingkan dengan platform social media lainnya seperti Instagram ataupun Tiktok. Kelebihan tersebut adalah konten teks yang bersifat trackable, searchable, dan countable, sehingga Anda bisa menggunakan additional tools seperti social listening untuk melihat seberapa banyak jumlah orang yang membahas topik tertentu dan apa yang mereka bicarakan di-platform ini dalam bentuk wordcloud

 

Dengan alasan di atas, X sangat baik digunakan saat brand baru launching dan masih di tahap unaware. Karena Anda bisa menjalankan campaign di platform ini dengan hasil yang lebih bisa trackable. pro tips, Anda juga bisa menggunakan platform X sebagai sumber untuk melakukan riset behavior dari target audience, karena Anda bisa mendapatkan informasi apa yang dibicarakan atau dilakukan masyarakat terkait suatu topik di platform ini.

  1. Konten yang sifatnya cepat dan up-to-date

Karena platform ini bersifat conversational, banyak informasi yang pertama kali disebarkan di X dibandingkan di platform lain, baik itu informasi terkait bencana alam, berita terbaru, ataupun hal-hal sesimpel komedi sehari-hari.

Karena banyaknya informasi yang bersumber dari X, marketer akhirnya mengadopsi teknik ini dan menggunakan X sebagai “sumber pertama” atau initiating channel yang nantinya akan disebarluaskan di platform lain seperti Instagram, Facebook, dan Tiktok. 

Anda juga bisa menggunakan X untuk initiator campaign dalam bentuk pembicaraan pada strategi marketing Anda. Agar hasil lebih maksimal, Anda bisa membungkus konten inisiasi ini dengan konten yang lebih terlihat organik dan casual agar konten tersebut tidak terlihat terlalu hardselling.

Pro tips, para pengguna Twitter lebih menyukai konten-konten yang bersifat menghibur ataupun relatable dengan kehidupannya, konten yang terlihat sangat memiliki relasi dengan kehidupan sehari-hari audience akan lebih resonan sehingga semakin tinggi potensi konten tersebut dibalas ataupun di-retweet oleh pengguna X

  1. X sebagai channel customer service

Tak hanya untuk di fase awareness, X juga sering dimanfaatkan untuk di fase advocacy. Salah satu penggunaan X di tahap ini yang umum dilakukan adalah sebagai channel customer service. Alasannya adalah kebiasaan orang-orang untuk mengobrol di platform X ini.

Tiga poin di atas membuktikan bahwa X masih relevan untuk diintegrasikan pada keseluruhan strategi digital marketing untuk suatu brand. Tak hanya di fase awareness, namun juga di fase lanjutan seperti advocacy, tergantung dengan objective kampanye yang akan Anda jalankan. 
 

Mediatics Siap Buatkan Strategi Digital Marketing Twitter X untuk Brand-mu!

Kalau masih bingung atau butuh informasi lanjutan terkait menggunakan X di strategi digital marketing Anda, Mediatics Digital Indonesia bisa bantu buatin strategi dan eksekusi kontennya agar meningkatkan visibilitas brand kamu dengan mengoptimalkan strategi marketing lewat platform X atau Twitter.

 

Yuk, hubungi kami!

WhatsApp only: 0878-1102-0287

Email: [email protected]