Menjelajahi Peluang Digital Marketing dalam Industri Rokok
April 02, 2024
Pemasaran adalah kegiatan yang perlu dilakukan oleh setiap bisnis di segala jenis industri. Hal ini penting dilakukan karena pemasaran menjadi salah satu tonggak utama bisnis untuk mendorong perputaran bisnis agar terus berjalan.
Kegiatan pemasaran pun terus berubah mengikuti perkembangan zaman dan perilaku dari masyarakat. Dahulu, pemasaran dilakukan dengan cara yang lebih tradisional seperti pembagian flyer, placement di koran, billboard, dan di radio. Namun, dengan pesatnya perkembangan teknologi dan penetrasi internet yang semakin luas, kegiatan pemasaran sekarang telah banyak beralih ke sektor digital.
Perkembangan Industri Rokok dalam Kegiatan Promosi
Salah satu dari sekian banyak industri yang perlu gencar melakukan kegiatan adalah sektor rokok. Tak bisa dipungkiri, rokok telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik, persentase penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang merokok jumlahnya mencapai 28,62% per tahun 2023.
Dengan jumlah pengguna yang besar, tentunya setiap produsen rokok berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan hati para perokok di Indonesia dengan melakukan berbagai kegiatan pemasaran, baik yang sifatnya pemasaran tradisional maupun digital. Namun, kegiatan pemasaran di industri rokok tidak bisa berjalan semulus industri lainnya karena industri ini dibatasi oleh berbagai regulasi yang mengikatnya dikarenakan rokok merupakan barang konsumsi yang mengandung zat aditif.
Dengan begitu, sebagai seorang marketer yang berkecimpung di bidang rokok harus memahami apa-apa saja yang menjadi restriction ketika akan melakukan pemasaran di platform digital.
Larangan untuk beriklan di platform digital
Sebagai platform sosial media terbesar di dunia, Meta melarang kegiatan periklanan yang berhubungan dengan rokok di platform-nya, seperti yang dikutip dari laman Meta transparency center, Meta menjelaskan:
“Advertisers can't run ads that promote the sale or use of tobacco or nicotine products or related paraphernalia, including, but not limited to: electronic cigarettes, vaporisers, heated tobacco products or other products that simulate smoking. These products present known health risks and are potentially harmful to people. Advertisers can run ads that promote nicotine cessation products that are approved by the World Health Organization or the US Food and Drug Administration, as long as they are targeted to people aged 18 or older and comply with applicable local laws, required or established industry codes and guidelines.”
Tak hanya Meta, raksasa teknologi Google juga menerapkan hal yang sama, di mana pemasar tidak bisa melakukan kegiatan periklanan di platform yang ada di bawah naungan dari Google seperti Google Search, Youtube, dan berbagai platform lainnya. Hal ini selaras dengan apa yang dikutip dari laman Google Advertising Policies Help:
“The following is not allowed:
-
Ads for tobacco or any products containing tobacco
-
Ads for products that form a component part of a tobacco product, as well as products and services that directly facilitate or promote tobacco consumption
-
Ads for products designed to simulate tobacco smoking”
Salah satu platform social media yang naik daun di era COVID-19, TikTok juga menerapkan peraturan yang sama, di mana advertiser tidak diperbolehkan untuk menjalankan iklan rokok dan hal-hal yang berikatan dengan rokok seperti yang dikutip dari laman Tiktok Advertising Policies.
Apa yang bisa dilakukan untuk memasarkan rokok di media digital?
Walaupun banyak platform digital yang melarang rokok untuk menjalankan iklan di platform periklanan-nya, namun tidak berarti industri rokok tidak bisa melakukan kegiatan pemasaran di platform digital sama sekali. Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan awareness terkait dengan rokok di platform digital, diantaranya adalah:
Influencer marketing
Influencer marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan orang-orang yang memiliki pengaruh di media sosial untuk mempromosikan dan memasarkan suatu produk atau layanan kepada para pengikutnya.
Dengan menjalankan influencer marketing, kita bisa menargetkan audience yang luas maupun spesifik sesuai dengan target audience yang telah ditentukan. Hal ini akan bergantung kepada strategi influencer marketing dan juga matriks-matriks yang melekat pada influencer tersebut, seperti jumlah followers, profiling influencer, engagement rate, profil audience, dan berbagai matriks lainnya.
Walaupun bisa dilakukan, menjalankan influencer marketing di industri rokok terbilang cukup tricky karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan marketer agar kegiatan marketing ini bisa berjalan sesuai dengan tujuan dan key performance indicator yang telah ditentukan. Beberapa tips yang bisa dijalankan adalah:
-
Pahami influencer role
Masing-masing kategori influencer memiliki peran dan tugasnya sendiri-sendiri, beberapa diantara influencer role yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pemasaran rokok adalah experts, idols, dan peers.
Experts adalah orang-orang yang sangat memahami suatu topik dan memiliki otoritas untuk membicarakannya. Dengan pemanfaatan experts, audiens akan lebih percaya terhadap brand Anda. Selain experts, ada juga idols yaitu figur yang diidolakan oleh target audience Anda, dan peers yaitu teman sebaya dari target audience Anda.
-
Sajikan authentic content
Dewasa ini masyarakat sudah semakin kritis dan memahami influencer yang terasa authentic dalam menyajikan kontennya dan mana yang terasa “dibuat-buat”. Sebagai marketer, kita harus memahami dan bisa menyajikan authentic content dengan memilih influencer yang tepat. Dengan begitu, kita bisa meningkatkan relevansi brand terhadap target audience.
Programmatic Advertising
Selain influencer marketing, marketer di industri rokok juga bisa menggunakan channel periklanan digital programmatic ads. Programmatic ads adalah sebuah proses otomatisasi pembelian dan penjualan digital ad space.
Dengan menjalankan programmatic advertising, iklan rokok Anda bisa muncul di website-website yang memang menyajikan ad space tersebut di website mereka. Sebagai contoh, iklan rokok tersebut tetap bisa muncul di publisher ternama seperti Detik, Tribun, ataupun Suara.
Terdapat berbagai optimasi yang bisa dilakukan jika Anda akan menjalankan iklan di channel programmatic ads, diantaranya adalah whitelist website tertentu agar iklan hanya muncul di website tertentu. Optimasi lain yang bisa dilakukan adalah penggunaan ad format tertentu seperti video, HTML5, dan Rich Media Banner untuk bisa meningkatkan click-through-rate (CTR), serta berbagai optimasi lainnya.
Selain influencer dan programmatic ads, terdapat berbagai channel lain yang bisa dijalankan untuk melakukan kegiatan marketing industri rokok di platform digital.
Butuh digital marketing untuk bantu kembangkan bisnismu? Hubungi Mediatics aja!
Kalau masih bingung bagaimana cara menjalankan kegiatan marketing untuk industri rokok, Mediatics Digital Indonesia siap bantu kembangkan bisnismu! Mulai dari pasang iklan, pemakaian influencer, pembuatan website, semua bisa dilakukan bersama kamu.
Yuk segera hubungi kami!
WhatsApp Only: 878-1102-0287
E-mail: [email protected]