Bingung Pilih Reels atau TikTok untuk Influencer Marketing-mu? Yuk Cari Tahu

Konten berbasis video dengan durasi singkat tengah disenangi banyak orang. Tren yang berlangsung kini tentu tak boleh dilewatkan oleh pemilik brand, khususnya mereka yang tengah melakukan strategi influencer marketing. Setidaknya, ada dua platform media sosial yang menjadi pioneer, yakni TikTok dan Reels. Lantas, manakah yang harus digunakan jika kamu sebagai pemilik brand? Cari tahu selengkapnya dulu, yuk! Kenalan Singkat dengan Reels dan TikTok Reels merupakan fitur tambahan untuk berbagi konten video yang diluncurkan oleh Instagram pada Agustus 2020. Instagram sebagai platform yang menjadi primadona untuk membagikan momen melalui foto dan video ini seakan tidak mau ketinggalan untuk menyusul kesuksesan platform berbasis video singkat, TikTok. Melalui Reels, pengguna dapat menyatukan berbagai potongan video, menambahkan filter dari aplikasi. Reels yang telah diupload akan muncul di halaman Instagram Explore milik pengguna lainnya. Pada dasarnya, algoritma Reels yang dimiliki oleh pengguna bergantung dengan aktivitas si pengguna itu sendiri. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan oleh mu seperti membalas komentar, menggunakan tag, maupun membalas direct message seseorang bisa membantu kontenmu muncul di user lainnya. Sedangkan TikTok adalah platform media sosial yang memang berfokus pada berbagi konten video vertikal. Sebenarnya, TikTok sendiri telah diluncurkan pada tahun 2016. Namun, baru di tahun 2020, khususnya Maret ketika dunia dilanda Pandemi COVID-19 ia mampu menarik perhatian banyak orang untuk menggunakannya. Di TikTok sendiri ada halaman for you page yang bekerja menggunakan algoritma canggih untuk mempelajari aktivitas pengguna di platform dalam menyarankan video yang secara khusus akan menarik minat mereka. Nah, video yang muncul ini akan terkait dengan kesukaan-kesukaan pengguna yang telah dibaca. Influencer Marketing, Cara Promosi yang Bertebaran di TikTok dan Reels Sebelum kita membahas apa bedanya TikTok dan Reels, tentu sebagai pemilik brand kamu harus tau apa influencer marketing itu. Secara sederhana, influencer marketing dapat diartikan sebagai proses promosi maupun pemasaran sebuah bisnis yang menggunakan jasa dari para influencer. Nah, influencer ini adalah mereka yang dianggap dapat mempengaruhi orang lain melalui konten yang mereka bagikan. Pemasaran melalui jasa influencer sebenarnya sudah lama dilakukan. Namun, waktu itu mereka hanya tersebar di Instagram yang berbentuk foto feed, ataupun video di YouTube dalam durasi yang cukup panjang. Seiring dengan semakin meningkatnya pengguna yang menghabiskan waktu di video vertikal berdurasi pendek, cara influencer marketing ini turut berpindah ke platform TikTok dan menyusul ke Reels. 5 Perbedaan Reels dan TikTok Walaupun banyak platform digital yang melarang rokok untuk menjalankan iklan di platform periklanan-nya, namun tidak berarti industri rokok tidak bisa melakukan kegiatan pemasaran di platform digital sama sekali. Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan awareness terkait dengan rokok di platform digital, diantaranya adalah: 1. Durasi Perbedaan yang mencolok dari keduanya adalah dari segi durasi. Awal kemunculannya, Reels memiliki durasi mulai 15 detik hingga 60 detik. Hingga akhirnya kini Reels bisa memiliki maksimal durasi 90 detik. Namun, di pertengahan tahun ini Instagram melakukan kebijakan baru. Semua video yang ada di Instagram, yang sebelumnya dibedakan menjadi IGTV dan format video di feed biasa tergabung menjadi satu section, yakni Instagram Reels. Sedangkan TikTok telah mengalami beberapa kali perubahan durasi di dalamnya. Jika pada awalnya video hanya bisa berdurasi maksimal 60 detik, terbaru, TikTok mampu memuat video dengan durasi lebih dari tiga kali lipat, yakni 10 menit! 2. Kelengkapan Fitur Lainnya Tak hanya dari segi durasi, pada fitur lainnya yang ada di keduanya memiliki perbedaan. Pada TikTok, pengguna bisa lebih banyak mengeksplorasi filter dibandingkan pada Reels. Di TikTok semua orang bisa bebas berekspresi melalui filter sticker, efek video, voice changer, hingga filter auto caption. Sedangkan di Reels, pengguna hanya bisa mengedit video mereka sebatas filter sticker dan efek video beautify. Bahkan beberapa filter yang ada di TikTok dapat mengalami trennya tersendiri. Sedangkan pada koleksi musik atau sound pelengkap yang bisa digunakan pengguna di tiap video mereka, TikTok dan Reels sama-sama memiliki koleksi yang banyak. Namun, TikTok memiliki koleksi yang lebih banyak dibandingkan Reels. 3. Tools Editing Beberapa pengguna tak suka menyulitkan diri ketika mengedit video mereka sendiri. Kedua platform sama-sama mencoba mengerti pengguna mereka. TikTok sedikit memiliki keunggulan dari segi tools editing yang tertanam langsung di aplikasi mereka. Adapun tools editing yang bisa digunakan antara lain: beautify, speed, durasi, filter, efek, duet, stitch, audio, hingga auto download. Stitch, fitur yang memungkinkan pengguna lain dapat langsung bereaksi dengan membalas video milik pengguna lain melalui video juga menjadi satu keunggulan yang dimiliki oleh TikTok. Sedangkan di Reels, satu poin mencolok yang tidak dimilikinya adalah fitur stitch. Pengguna hanya mendapatkan tools berupa: speed, efek, layout, touch up maupun timer. 4. Pengguna aktif Walaupun TikTok hadir sebagai platform media sosial jauh setelah Instagram hadir dan meraup kesuksesan, dalam waktu yang singkat TikTok mampu mengejar angka pengguna. Dalam pengguna aktif dari keduanya, TikTok dan Reels sebenarnya memiliki pengikut yang sama-sama banyak dan terbilang memiliki beda yang tipis. Khusus di Indonesia sendiri, Reels yang tentu menggaet pengguna aktif dari Instagram sebanyak 99,9 juta orang pada bulan April lalu. Di bulan yang sama, pengguna aktif TikTok mencapai angka 99,1 juta orang. Tipis bukan? 5. Konten Dari segi konten yang ada di kedua platform ini pun berbeda, lho! Bukan tanpa alasan, TikTok hadir sebagai platform yang mampu menghibur kita semua di kala Pandemi Covid-19 melanda. Sehingga kebiasaan pengguna yang terbentuk di platform ini adalah mereka yang mencari hiburan. Jadi tak jarang, konten yang ada pun dikemas dengan sisi humor dan santai tersendiri. Sedangkan Reels dan kaitan Instagram yang penuh dengan keestetikaan-nya membuat konten di dalamnya pun super rapi. Pengguna di Instagram pun lebih menyukai konten yang dibalut dengan keindahan. Pada akhirnya dari perbedaan antara TikTok dan Reels yang sudah disuguhkan di atas bukanlah untuk membuat kamu sebagai pemilik brand bingung. Semua kembali kepada kebutuhan dan tujuan yang ingin bisnismu capai. Misalnya, jika kamu telah memiliki banyak pengikut di media sosial Instagram, tentu kamu harus merambah promosi influencer marketing-mu di Reels. Dibandingkan jika harus berpindah ke TikTok dahulu yang tentu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menarik perhatian pengguna TikTok untuk menjadi pengikut setiamu. Maksimalkan Strategi Influencer Marketing Bersama Mediatics! Masih bingung harus memulai influencer marketing dari mana? Serahkan kepada kami, Mediatics Digital Indonesia. Dengan 4 layanan influencer marketing yang lebih spesifik lagi, mulai dari Paid Promotion,
3 Tipe Influencer Generated Content yang Wajib Dicoba oleh Pemilik Brand!

Tren strategi menggunakan influencer marketing menjadi salah satu cara marketing yang dipakai beberapa tahun ini. Nah, di tengah maraknya berpromosi menggunakan cara tersebut, influencer generated content hadir pula menjadi salah satu konten yang disukai oleh audiens. Kenalan dengan Influencer Generated Content Influencer generated content adalah semua konten yang dibuat oleh influencer dan bertujuan untuk mempromosikan brand milikmu. Biasanya pada influencer generated content, pihak brand memang sengaja melakukan kerjasama dengan influencer yang dirasa cocok dengan mereka. Baik dari segi persona maupun value sang influencer. Di tengah gencarnya berpromosi bersama influencer, rasanya brand-mu pun harus mencobanya pula! 3 Manfaat dari Influencer Generated Content Tentu satu yang jadi alasan kenapa brandmu harus mencoba cara ini ialah manfaat yang dihadirkannya. Berikut adalah beberapa manfaatnya: 1. Menjangkau audiens yang luas Tentu manfaat utama yang didapat dengan berpromosi menggunakan cara ini adalah menjangkau audiens yang lebih luas. Melihat pengikut yang dimiliki oleh influencer sendiri menjadi audiens baru mu. Tak jarang pula, mereka inilah yang bisa jadi calon pembeli atau bahkan pelangganmu. Hal ini dikarenakan pengikut dari influencer banyak yang loyal. Mereka mempercayai dan mudah dipersuasi oleh idola mereka sendiri. 2. Hadirkan kredibilitas pada brandmu Beberapa influencer hadir dengan niche konten yang mereka kuasai masing-masing. Banyak dari mereka pula yang membangun “value” dirinya dalam beberapa tahun. Mereka adalah orang yang memiliki profesionalitas tinggi. Dengan berkolaborasi bersama mereka, tentu brand-mu dapat dikenal lebih luas. Namun, dibalik itu orang-orang akan menyadari brandmu dengan sudut pandang yang positif karena kamu telah berhasil dan mampu bekerja sama dengan influencer. Nah, makanya langkah awal yang harus dicermati oleh dirimu ketika ingin memakai cara ini adalah meriset dan mengetahui benar influencer mana yang akan kamu ajak bekerja sama. Karena secara tidak langsung, di situ lah brandmu tercermin pula. 3. Berikan informasi produk lebih natural Tentu, satu yang diharapkan dari kegiatan berpromosi adalah orang tahu keberadaan brandmu dan apa saja produkmu. Kini, tak jarang ditemukan audiens yang bosan dengan konten promosi yang “ngiklan banget”. Berpromosi melalui influencer generated content, kamu dapat menghadirkan informasi brand maupun produk senatural mungkin. Walaupun brief konten tetap jadi kendalimu, tak jarang pula influencer sendiri memiliki pakem-pakem berpromosi sesuai dengan persona mereka. Dengan begitu, audiens akan lebih menikmatinya! 3 Manfaat dari Influencer Generated Content Sekarang kita masuk ke dalam apa yang bisa brandmu lakukan jika sudah mendapatkan influencer yang sesuai. 1. Short video Pertama, bentuk promosi yang disukai saat ini adalah konten yang berbentuk video vertikal dengan durasi yang pendek. Adapun durasi yang ideal dan banyak dipakai saat ini ialah 60 detik, 3 menit, dan tak lebih dari 10 menit. Hal ini didukung oleh kepopuleran platform media sosial TikTok yang kemudian disusul oleh Instagram Reels. Video berdurasi pendek tidak membuat audiens harus berlama-lama untuk melihat kontenmu dan menangkap apa yang harus mereka lakukan. Namun, satu hal yang jadi tantangan tersendiri adalah bagaimana brandmu harus membuat konten yang menarik dan tentunya informatif pula. 2. Lifestyle advice Orang yang berselancar di dunia maya tak jarang adalah mereka yang hadir dengan banyak pertanyaan. Kamu sebagai pengiklan bisa hadir untuk menjawabnya. Ditambah belakangan ini influencer yang menghadirkan lifestyle advice bermunculan. Misalnya ada influencer yang menghadirkan konten hidup minimalis di apartemen. Hal ini secara tidak langsung memengaruhi pengikut hingga bahkan audiens mereka untuk sekedar aware hingga mengamini apa yang influencer lakukan. 3. Behind the scene Terakhir, pengikut setia tentu penasaran dengan apa yang dilakukan oleh sosok yang mereka kagumi. Konten behind the scene yang dimaksud adalah bagaimana keseharian hidup mereka di balik kamera. Misalnya, behind the scene ketika influencer bekerja, dan brandmu yang merupakan produk baju bisa menjadi outfit yang dikenakannya. Buat saja keseharian yang padat, namun selipkan informasi jika produkmu nyaman dipakai untuk kegiatan yang ekstra. Tentu konten ini akan jauh lebih natural dan lebih soft selling. Mulai Influencer Generated Content-mu Bersama Mediatics! Lakukan influencer generated content-mu yang maksimal bersama Mediatics Digital Indonesia. Setidaknya terdapat 4 layanan influencer marketing yang kami hadirkan untukmu. Mulai dari Paid Promotion, Content Co-Creation, Live Event Reporting, hingga O2O Activation. Semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan objective campaign brandmu! Contact our Client Relation here!
Ini 3 Tipe Campaign Marketing yang Wajib Diketahui!

Dewasa kini, istilah campaign marketing sering terdengar. Bukan tanpa alasan, salah satu strategi marketing ini memang banyak digunakan karena besarnya impact yang dihasilkan untuk suatu bisnis. Tapi, sebenarnya apa sih campaign marketing itu? Let’s check this out! Kenalan dengan Campaign Marketing Campaign marketing adalah strategi untuk mempromosikan beberapa aspek bisnis. Nah, strategi ini bisa dibilang sebagai serangkaian tindakan yang saling terhubung dan mengarah ke hasil yang diinginkan. Jadi, bisa dibilang campaign marketing ini bukanlah strategi pemasaran yang utama, melainkan hanya sebagian kecil dari keseluruhan strategi yang ada. Campaign marketing yang sering kita temui sekarang misalnya, sebuah brand fashion yang ingin meningkatkan penjualan dengan menerapkan momen spesial “tanggal kembar”. 3 Tipe Campaign Marketing Nah, untuk memudahkannya, campaign marketing datang dari berbagai bentuk, ukuran, dan tujuannya. Berikut tiga tipenya: 1. Berdasarkan channel Jenis yang pertama ini adalah berdasarkan channel atau “media” pemasarannya. Beberapa di antaranya adalah: Social media campaigns Merupakan campaign atau promosi yang dilakukan pada media sosial, seperti Twitter, Facebook, Instagram, maupun TikTok. Biasanya tipe kampanye ini bermanfaat untuk memperkuat brand awareness sebuah brand. PR (public relation) campaigns Serangkaian kegiatan yang dirancang untuk menghasilkan reputasi merek yang positif. PR campaign lebih melibatkan interaksi dengan target audiens mereka ketika hendak mencapai tujuannya seperti: menghasilkan word of mouth, hingga memperluas sebaran pelanggan mereka. Email marketing campaigns Strategi marketing dengan mengirimkan pesan langsung ke pelanggan melalui pesan seluler. Untuk melakukan campaign ini, sebelumnya pembeli akan diminta data pribadi mereka seperti alamat email dan nomor handphone. Tak jarang juga beberapanya menawarkan pembuatan member khusus. Nah, adapun bentuk promosi yang sering diterima pelanggan tersebut adalah peluncuran produk baru maupun diskon khusus member. Dengan harapan yang dihasilkan melalui campaign ini adalah hadirnya loyalitas pelanggan. Paid advertising campaigns Strategi yang memanfaatkan periklanan online yang disediakan oleh beberapa penyedia network digital. Oh iya, karena tipe ini memerlukan pihak ketiga maka campaign ini berbayar, ya! Adapun beberapa jenis paid ads antara lain: pay per click, pay per install, pay per view, displays ads, hingga video ads. Multi-channel campaigns Terakhir adalah tipe campaign yang menggabungkan dua atau lebih dari strategi channel yang sudah disebutkan di atas. Misalnya, kamu bisa memanfaatkan social media campaign bersama paid advertising campaigns untuk menghasilkan Instagram Ads! 2. Berdasarkan tactic led Jika sebelumnya kita membicarakan “media” penyebarannya, kalau tipe yang kedua ini lebih mengarah kepada taktik (cara) yang digunakan. Berikut adalah campaign yang sering dilakukan saat ini: User generated content (UGC) campaign Kampanye yang memanfaatkan UGC content atau konten yang berbentuk tulisan, video, foto, review, dan lainnya yang dibuat oleh pelanggan untuk kemudian diunggah kembali oleh brand di media sosial milik mereka. Pada kampanye ini “experience” langsung pengguna lebih ditonjolkan untuk menghasilkan kesan promosi yang natural dan lebih real. Influencer marketing campaign Campaign ini menggunakan strategi influencer marketing atau orang yang berpengaruh untuk membantu promosi. Kehadiran influencer saat ini bisa dibilang memiliki impact yang sangat besar untuk keberhasilan kampanye. Storytelling campaign Di tengah gempurannya strategi marketing yang beragam saat ini, storytelling campaign diyakini membantu mu untuk memiliki nilai lebih dalam menghadirkan promosi. Tujuan utama dari storytelling campaign ini adalah menghadirkan hubungan yang erat maupun empati dengan pengguna agar mereka terpengaruh untuk membeli produk atau malah menjadi pelanggan. 3. Berdasarkan tujuan Layaknya pada strategi marketing yang memiliki tujuan, sebuah kampanye yang dilakukan untuk mendukung strategi utama tentu juga harus punya tujuan yang jelas. Nah, beberapa jenis campaign marketing berdasarkan objective-nya: Brand awareness campaign Rasanya sayang sekali apabila kehadiran brand milikmu tidak diketahui oleh orang. Tak usah jauh-jauh beda pulau, apakah audiens yang ada di kota tetangga sudah tau keberadaan merekmu? Nah, jenis kampanye ini penting dihadirkan untuk mengenalkan keberadaan sebuah brand kepada khalayak luas. Launch campaign Kampanye ini bermanfaat ketika sebuah brand hendak mengeluarkan produk atau layanan terbaru mereka. Jenis kampanye ini meliputi aktivitas promosi sebelum produk maupun layanan tersebut dirilis. Sales campaign Tentu pada akhirnya sebuah kampanye marketing akan bertujuan untuk menghasilkan penjualan. Namun sebelum menggunakannya, kamu juga perlu menerapkan beberapa strategi penjualan terlebih dahulu, ya! Gimana Cara Membuat Campaign Marketing yang Sukses? Rasanya tak lengkap jika kita hanya tau jenis-jenis campaign marketing saja. Nah, untuk memuaskan kekepoanmu dengan strategi marketing ini, berikut kami hadirkan beberapa tips yang bisa kamu ikuti ketika hendak melakukan campaign! 1. Tak lebih dari 2 objective Memang tidak ada salahnya menghadirkan lebih dari satu tujuan ketika hendak membuat campaign marketing. Namun, satu yang perlu dicatat adalah penetapan objective yang terlalu banyak membuat campaign menjadi abu-abu yang nantinya akan berdampak ketidak maksimalnya keberlangsungan kampanye. Prioritaskan apa yang menjadi tujuan utama saat ini dari brandmu dan ini akan memudahkan penyusunan strategimu! 2. Maksimalkan kekuatan Social Media Siapa sih yang saat ini tidak menggunakan social media? Hampir semuanya memakai kan? Tercatat berdasarkan data We Are Social pada Januari 2022 saja pengguna yang ada mencapai 191,4 juta orang! Untuk mencapai hasil yang maksimal di platform ini setidaknya kamu harus melakukan identifikasi dan riset untuk mengetahui target audiens, membuat dan melakukan audit media sosial, dan juga membuat content calendar. Mereka akan membantu untuk mengetahui apakah campaign masih tetap pada tracknya atau tidak. 3. Manfaatkan Influencer Marketing Dilansir dari Mediakix, konten yang dibuat oleh influencer dapat menghadirkan engagement rata-rata 8x lebih banyak dibanding branded content. Jadi, tak ada salahnya kamu manfaatkan sosok yang mampu mempengaruhi audiens barumu ini, ya! Tak perlu langsung menggunakan jasa influencer dengan jumlah followers yang banyak dulu! Nyatanya, nano – micro influencer memiliki impact yang besar juga untuk keberhasilan sebuah campaign. Semua tinggal disesuaikan dengan tujuan, budget, maupun strategi yang ada! 4. Pakai juga tools untuk membantumu! Tools seperti Google Analytics memudahkanmu pada tahap riset. Kamu dapat dengan mudah mengetahui apa yang disukai oleh pengikutmu Analisis yang ada pun dapat membantu dalam pembuatan konten apa yang menarik dan sedang disukai. So, tak ada salahnya memanfaatkan tools dalam campaign-mu! Buat Campaign Marketing Bersama Mediatics! Sudah tau mau menggunakan tipe kampanye yang mana, namun masih bingung? Tenang, kamu tak perlu khawatir! Percayakan bersama Mediatics, Digital Advertising Agency yang diisi oleh orang expert di bidangnya! Mediatics Digital Indonesia memiliki layanan yang terdiri dari Media Placement dan Influencer Marketing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu untuk hadirkan campaign
Kenalan dengan Viral Marketing dan Impact-nya Untuk Bisnismu!

Sebenarnya viral marketing adalah strategi yang sudah ada sejak dahulu. Namun, dengan populernya penggunaan media sosial membuat strategi pemasaran ini mendapatkan exposure yang tinggi. Temukan informasi viral marketing selengkapnya hanya di sini! Kenalan dengan Viral Marketing Yaps, sesuai namanya, viral marketing bisa diartikan sebagai bentuk strategi yang memiliki tujuan membuat iklan tersebar dalam kurun waktu yang singkat atau viral. Sebenarnya, strategi ini juga dikenal dengan strategi mulut ke mulut (word of mouth). Namun, seperti yang sudah disinggung di awal artikel, saat ini media penyebarannya banyak dilakukan melalui media sosial. Melihat media sosial memiliki banyak pengguna sehingga strategi ini bisa tersebar dengan lebih mudah dan cepat. Hal inilah yang tidak menutup kemungkinan bagi semua pelaku bisnis untuk bisa melakukannya. 3 Keuntungan Viral Marketing Rasanya tak lengkap jika kita hanya tau jenis-jenis campaign marketing saja. Nah, untuk memuaskan kekepoanmu dengan strategi marketing ini, berikut kami hadirkan beberapa tips yang bisa kamu ikuti ketika hendak melakukan campaign! 1. Biaya iklan yang lebih murah Keuntungan pertama dari strategi ini tentu menghemat biaya. Seperti halnya strategi lainnya yang menggunakan medium lain biasanya memerlukan biaya yang sangat besar, misalnya untuk sebuah baliho di jalanan pusat tengah kota bisa memakan dana puluhan juta rupiah untuk waktu tertentu. 2. Brand awareness Yang tak kalah penting lainnya dari viral marketing adalah semakin besarnya brand untuk diketahui oleh banyak orang. Apalagi ketika konten iklan milik brand-mu menarik, mereka akan senang hati membagikan secara sukarela kepada teman-temannya. maka dari itu viral marketing berpengaruh pada aspek brand awareness. 3. Bisa menjangkau audiens lebih mudah Bisa dibayangkan jika viral marketing atau strategi word of mouth ini dilakukan secara konvensional, tentu pemilik brand membutuhkan waktu yang lama dalam penyebaran informasinya. Berbeda melalui pemanfaatan viral marketing melalui media sosial yang di mana hampir semua orang kini adalah pengguna aktifnya. Pemilik brand bisa menjangkau audiens dari berbagai penjuru kota. Cukup dengan mengaturnya sebelum iklan di-upload, pemilik brand bisa memilih target audiens mereka berdasarkan demografi, behaviour, sebagainya. Bagaimana Cara Buat Viral Marketing yang Maksimal? 1. Research is a must Konten viral memang banyak bentuknya, namun satu yang perlu diperhatikan olehmu sebagai pemilik brand adalah tidak semuanya bisa diaplikasikan pada iklanmu. Langkah pertama yang tetap harus dilakukan oleh pemilik brand adalah mencari tahu apa yang menjadi tujuan iklan, siapa target audiens yang akan dituju, dan bagaimana persona dari value brand yang ingin mereka bangun. Setelah jawaban sudah ada, barulah kamu bisa menentukan apa yang sedang mereka cari dan senangi. Di tahap ini, pemilik brand bisa memanfaatkan Google Analytics! 2. Gunakan pendekatan emosional Kini bisa dikatakan behaviour audiens tampaknya sudah mengalami perubahan. Dewasa kini, audiens menyukai sesuatu yang bisa menyentuh perasaan mereka. Konten yang dirasa memiliki kesamaan dengan mereka juga lebih mudah dilirik. Gunakan story telling yang ciamik dan rasakan apa yang mereka alami untuk kunci kesuksesan viral marketing-mu! 3. Trendjacking boleh dicoba Walaupun trendjacking memiliki makna pembajakan, strategi ini berguna untuk pemilik brand dalam memanfaatkan suatu situasi, case, atau isu yang tengah populer sebagai ide bahan iklanmu. Strategi ini lazim digunakan, lebih tepatnya di platform media sosial TikTok. Bahkan sebuah sound yang tengah viral pada TikTok pun bisa digunakan pemilik brand sebagai bahan campaign mereka. Oh iya, untuk konten yang tetap otentik jangan lupa terapkan ATM (amati – tiru – modifikasi), ya! 4. Social outreach Social outreach juga merupakan kiat yang tengah banyak dimanfaatkan oleh para pemilik brand. Dengan memanfaatkan orang-orang yang punya pengaruh besar di publik seperti Influencer maupun KOL bisa membantu brandmu! Optimalkan Strategi Viral Marketing Bersama Mediatics Pada akhirnya, strategi yang satu ini tetap membutuhkan riset yang panjang karena susah-susah-gampang. Percayakan strategi viral marketingmu bersama ahlinya, Mediatics Indonesia! Sebagai salah satu Digital Advertising Agency di Jakarta yang memiliki layanan Influencer marketing dan lainnya, kami siap membantu! Contact our Client Relation here!
Mau Tahu Cara Beriklan di Facebook dengan Mudah? Yuk, Baca Di Sini!

Di dunia yang serba digital kini, tentu beriklan secara online juga menjadi salah satu strategi yang lebih efektif. Sebagai pengiklan kamu tak perlu mengeluarkan tenaga dan waktu yang banyak. Nah, di antara banyaknya platform beriklan, Facebook sebagai media sosial yang memiliki banyak pengguna tentu bisa kamu manfaatkan. Tapi, gimana cara beriklan di Facebook yang benar, ya? Gak perlu tunggu-tunggu lagi, yuk, langsung baca aja! Kenapa Harus Facebook? Gak bisa dipungkiri Facebook masihlah menjadi media sosial yang populer. Belum lagi Facebook bisa dikatakan “cikal bakal” dari lahirnya keranjingan orang-orang pada media sosial. Secara global, pengguna aktif Facebook hingga kuartal 2 tahun ini mencapai 2,93 miliar orang. Walaupun angka pengguna mengalami kenaikan atau penurunan, di Indonesia sendiri jumlah pengguna yang ada tetaplah masih di angka yang besar, yakni 202,2 juta orang dan menduduki peringkat ketiga terbesar di dunia. Melihat angka pengguna tersebut, tentu beriklan di Facebook masih menjadi satu hal yang patut kamu pertimbangkan sebagai pengiklan. Apalagi didukung dengan banyaknya manfaat secara langsung dan tidak langsung kepada bisnismu. Kenalan dengan Facebook Ads Beriklan di Facebook sendiri biasa disebut dengan Facebook Ads. Lebih lengkapnya, Facebook Ads adalah layanan dari Facebook yang memungkinkan kamu untuk beriklan di platform ini. Tapi satu yang perlu diingat, Facebook Ads merupakan salah satu iklan non-organik alias berbayar, ya. Adapun iklan pada Facebook Ads bisa dibuat dalam format foto, suara, maupun video. Secara gak bisa dipungkiri sekarang orang-orang lebih menyukai konten iklan yang memiliki visual menarik. Nah, kamu bisa mengkombinasikan formatnya bebas sesuai dengan ide, pesan, dan tujuan iklanmu. Apa Keunggulan Beriklan di Facebook? Berikut beberapa keuntungan yang kamu dapatkan ketika beriklan menggunakan Facebook: 1. Brand awareness Tentu, alasan pertama yang menguntungkan bisnismu ketika memasang iklan di Facebook adalah untuk mencapai brand awareness bisnismu itu sendiri. Bayangkan jika masih menggunakan cara iklan yang konvensional seperti word of mouth, mungkin bisnismu hanyalah bisa diketahui segelintir orang saja. Berbeda dengan menggunakan Facebook, sebagai salah satu wadah media sosial yang digunakan untuk berjejaring dengan berbagai orang di penjuru dunia, kamu bisa memiliki kesempatan untuk mengenalkan secara luas bisnis milikmu. 2. Target iklan lebih jelas Salah satu fitur yang harus kamu lengkapi sebelum berhasil beriklan di Facebook adalah mengatur siapa dan apa yang menjadi target dari iklanmu. Mulai dari usia, jenis kelamin, pekerjaan, interest, hingga hobi bisa kamu tentukan di awal. Dengan begitu, kamu bisa lebih mendapatkan konsumen yang tepat sesuai dengan objective brand 3. Bisa disesuaikan dengan budget dan kebutuhan bisnis Walaupun beriklan di Facebook berbayar, namun bisa dibilang Facebook masihlah memiliki biaya yang cukup terjangkau. Per tahun 2022 ini, Facebook sendiri mematok harga sekitar US$ 50 – US$ 50.000 untuk satu minggunya. Jadi kamu tak perlu khawatir menggocek budget yang besar. Semua bisa disesuaikan dengan budget dan kebutuhan bisnismu. Apa yang Penting Dipersiapkan Sebelum Beriklan di Facebook? Sebelum beriklan, ada baiknya kamu sebagai pemilik brand harus melakukan beberapa hal. Pertama, kamu perlu riset kecil-kecilan untuk tau siapa saja yang jadi target iklanmu. Selanjutnya, kamu juga perlu lho untuk mengetahui internet marketing strategies, setidaknya dasar-dasarnya saja. Gak kalah penting, isi konten baik dari segi visual (foto dan video) maupun copy text yang ada perlulah dibuat semenarik mungkin. Ini bermanfaat untuk memancing calon konsumen pada detik pertama. 5 Cara Beriklan di Facebook dengan Mudah Langkah awal sebelum beriklan di Facebook adalah dengan memastikan apakah akun milikmu sudah diperuntukkan untuk Facebook Bisnis apa belum. Jika belum, kamu bisa menuju Facebook Ads Manager untuk memulainya. Setelah kamu melakukan log-in di Facebook Ads Manager, klik opsi “Campaign” lalu “Create” untuk memulai iklanmu. Nah, sekarang kita menuju ke langkah-langkah memulai beriklan di Facebook, ya. 1. Objective iklan First of all, kamu harus mengetahui apa yang jadi tujuan dari iklanmu. Apakah kamu ingin meningkatkan penjualan di situs, atau hanya meningkatkan brand awareness. Semua sudah patut kamu diskusikan dengan tim bisnismu sejak awal. Facebook sendiri setidaknya menyediakan 11 tujuan dari campaign iklan, yang terdiri dari: Brand awareness, Reach, Traffic, Engagement, App installs, Video views, Lead generation, Messages, Conversions, Catalog sales, Store traffic. Semua objective tersebut tentu akan berpengaruh terhadap budget yang dikeluarkan dan capaian yang akan didapatkan nanti. Misalnya, jika kamu punya tujuan yang berorientasi dengan konversi (seperti penjualan) nantinya kamu akan membayar per action. 2. Tetapkan audiens Selanjutnya, pilih siapa saja yang akan menerima sasaran iklanmu. Kamu bisa mengaturnya mulai dari usia, lokasi, jenis kelamin, hingga bahasa. Tentu semua harus kamu tentukan dengan mengetahui dengan pasti siapa yang jadi audiens milikmu. Untuk pengaturan yang lebih detail, kamu bisa menuju dua kolom “Detailing Targeting” dan “Connections”. Pada bagian Detailing Targeting, kamu bisa mengerucutkan sasaran berdasarkan demografi, minat, dan perilaku. Sedangkan pada Connections, kamu bisa menargetkan atau tidak memasukkan orang yang telah memiliki Facebook Bisnis. 3. Di mana kamu akan beriklan? Langkah setelahnya mengatur audiens adalah dengan memilih lokasi di mana iklan milikmu akan ditampilkan. Kamu bisa menempatkannya di Facebook, Instagram, Messenger, Audience Network maupun semuanya. Lebih spesifiknya lagi, kamu juga bisa memilih perangkat seluler tertentu untuk menjalankan iklanmu, lho! 4. Budget dan atur jadwal iklanmu Nah, kini masuk ke dalam bagian yang krusial yang berhubungan dengan per-budget-an! Pada bagian budget dan schedule, kamu bisa memasukkan anggaran harian maupun anggaran sesuai dengan waktu campaign-mu. Dengan memasukkan angka yang kamu pilih, berarti Facebook tidak akan menghabiskan biaya melebihi anggaranmu. 5. Buat Iklannya! Nah, ini sudah masuk ke dalam tahap akhir, yakni bagian pembuatan iklannya. Pertama-tama, pilih format dari konten iklanmu. Setidaknya saat ini terdapat 8 format yang terdiri dari: foto, video, stories, messenger, carousel, slide, koleksi, hingga iklan yang bisa dimainkan. Oh iya, pilihan format tersebut dapat kamu pilih sesuai dengan tujuan campaign yang sudah ditetapkan pada awal tadi, ya! Jika sudah selesai semuanya, klik tombol “Confirm” dan order milikmu akan terkirim ke pihak Facebook. Kamu tinggal menunggu email dari Facebook apabila iklanmu sudah diterima. Kesulitan Memulainya? Lakukan Saja Bersama Mediatics Digital Indonesia! At the end, Facebook masihlah menjadi salah satu platform yang tepat untuk menjalankan promosi dan iklan di media sosial. Namun, kembali lagi persiapannya perlu dilakukan secara matang agar tujuan akhir dari strategi bisnismu bisa tercapai. Sayangnya, kami tahu pasti tidak semua brand memiliki tenaga ahli maupun waktu
Kenalan dengan Search Ads serta Impactnya Untuk Bisnismu, Yuk!

Setelah di artikel sebelumnya kita membahas alasan pentingnya kenapa brand-mu harus memakai Digital Agency, nah, sekarang kita akan membahas lebih spesifik mengenai jenis-jenis digital agency di Jakarta. Ada apa aja sih? Yuk, simak selengkapnya! Jenis- jenis Digital Agency Mengetahui jenis-jenis digital agency yang ada dapat memudahkan bisnismu untuk menghasilkan target yang sesuai. Karena pada dasarnya, tiap jenis digital agency memiliki spesifikasi jasa yang ditawarkan berbeda-beda. Nah, biar kamu tak salah pilih, ini dia beberapa jenisnya: 1. Digital marketing agency Pertama, agency Jakarta yang dapat mudah ditemui adalah digital marketing agency. Agency jenis ini merupakan perusahaan yang menawarkan jasa membuat, merancang, maupun mengelola kegiatan pemasaran digital. Nah, biasanya digital marketing agency ini menawarkan jasanya melalui satu channel, multi channel, atau lebih lengkapnya lagi omnichannel. Channel yang dimaksud di sini adalah mediumnya. Jadi apabila bisnismu menggunakan lebih dari satu media dan diintegrasikan dalam satu platform, ini disebut omnichannel. 2. Content creator agency Jika digital marketing agency menawarkan jasa yang lebih banyak bentuknya, content creator agency lebih spesifik lagi. Agency ini menawarkan jasa untuk bekerja sama dengan para content creator. Mulai dari strategi, pemilihan content creator, hingga produksi konten pun bisa dikerjakan dengan agency ini. 3. Influencer agency Sama halnya dengan content creator agency, agency jenis ini menawarkan jasa untuk bekerja sama dengan influencer. Bisnismu bisa bekerja sama dengan berbagai influencer dari berbagai kota tanpa perlu kamu yang susah untuk nge-reach out-nya. Mereka mempunyai berbagai deretan influencer dengan niche-nya masing-masing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnismu. Bekerja sama dengan influencer agency memudahkan bisnis apabila kamu ingin mengembangkan bisnismu lebih luasnya lagi. Khususnya apabila punya target dan lokasi yang ingin disasar. 4. Social Media Agency Social media agency bisa dikatakan satu bagian dari jenis yang ditawarkan oleh digital marketing agency. Tapi, tak jarang juga beberapa agency yang memang khusus menawarkan layanan pengoptimalan pemasaran di sosial media saja, yakni social media agency. Walaupun penggunaan social media saat ini bisa digunakan siapa saja, tapi tetap saja untuk pengoptimalannya, tetap harus diserahkan kepada ahlinya. Misalnya, untuk menghasilkan konten yang dapat meningkatkan citra bisnismu di sosial media, kamu perlu menentukan strateginya, apa persona yang akan dipakai, konten apa saja yang akan dibagikan, gaya komunikasi yang dipilih, hingga output akhir visualnya pun semua perlu diperhatikan. Itu semua lah yang akan dikerjakan oleh agency satu ini. Satu yang tak kalah penting, agency ini juga menghadirkan layanan reporting yang jelas. Tentu ini bakalan membantu bisnismu untuk dalam perencanaan strateginya. 5. SEO Agency Pengoptimalan SEO (Search Engine Optimization) menjadi satu yang penting di era kemudahan orang mencari sesuatu di mesin pencari seperti Google. Posisi website di halaman pertama ketika seseorang mencari kata kunci tertentu dapat membantu bisnismu dikenal banyak orang secara organik. Nah, cara untuk muncul pada posisi di halaman terdepan pada Google tersebut membutuhkan peranan dari SEO Agency. Mereka akan menawarkan jasa research keyword, audit situs web, audit backlink, perencanaan konten situs web/blog, hingga pembuatan konten situs web/blog. Mediatics, Digital Agency Jakarta yang Siap Penuhi Kebutuhan Bisnismu Sudah siap mengembangkan bisnismu bersama digital agency di Jakarta? Lakukan bersama Mediatics Digital Indonesia! Dengan layanan yang beragam, mulai dari media placement, hingga influencer marketing bisa kamu lakukan bersama kami. Yuk, kembangkan bisnismu sekarang bersama Mediatics! Contact our Client Relation here!
Mediatics, Digital Agency Jakarta yang Siap Penuhi Kebutuhan Bisnismu

Kita semua setuju, jika membuat iklan secara online memberikan impact yang lebih besar dibandingkan melakukannya secara konvensional. Kini, kamu pun dapat dengan mudah menjumpai berbagai cara untuk beriklan. Salah satunya dengan memanfaatkan Search Ads. Sudah siap untuk mengembangkan bisnismu lebih luas dengan beriklan bareng Search Ads? Baca artikel ini dulu, yuk! Kenalan dengan Search Ads Search Ads merupakan salah satu jenis iklan yang dihadirkan Google Ads. Sebenarnya, Google Ads sendiri terdiri dari Display Ads, Search Ads, Shopping Ads, Video Ads, dan App Ads. Nah, Search Ads dapat dengan mudah ditemukan ketika kita mencari sebuah barang atau informasi melalui search engine, seperti Google dan Bing. Mudahnya, Search Ads adalah iklan yang berbentuk teks yang muncul ketika kamu mengetikkan sebuah keyword. Biasanya pencarian pertama yang mempunyai tanda “ads” atau “iklan” inilah yang menandakan ia sebuah Search Ads. Namun, tak menutup kemungkinan pula ia bisa muncul di bagian lainnya seperti di samping maupun di bawah, ya! Ini tergantung dari nominal harga yang kamu keluarkan. Search Ads sendiri biasanya terdiri dari 3 bagian, yakni: judul, display URL, dan teks deskripsi yang menghadirkan informasi singkat namun lengkap yang tentunya bertujuan untuk meyakinkan audiens untuk meng-klik iklan tersebut. Untuk memberikan hasil yang maksimal ketika menjangkau audiensmu, bisa dilakukan dengan beberapa cara, lho! Salah satunya, kamu bisa menggunakan beberapa kata kunci atau keyword untuk menarik pencarian audiens sebelum mereka masuk ke dalam tahap pembelian. Keuntungan Memakai Search Ads Search Ads merupakan salah satu iklan PPC (pay per click) yang sangat populer dipakai pengiklan karena mampu memberikan banyak konversi dibandingkan dengan jenis Google Ads lainnya. Oh iya, sedikit gambaran PPC adalah metode digital marketing di mana nantinya pengiklan hanya membayar biaya untuk satu kali iklan mereka yang diklik oleh pengguna. Nah, sekarang, yuk, kita bahas keuntungan dari Search Ads satu per satu! 1. Menaikkan brand awareness Tentu keuntungan pertama ketika bisnis memakai Search Ads dalam beriklan adalah ia mampu menaikkan brand awareness. Bagaimana tidak? Ketika pengguna mengetikkan sebuah kata yang mereka perlukan atau cari, otomatis konten iklanmu akan muncul di urutan pertama pada halaman pertama Google. Walaupun mungkin banyak pengguna yang tidak menyadari kalau konten tersebut adalah sebuah iklan. Dengan mereka masuk ke dalam website milikmu tentu secara tidak langsung mereka akan terpapar oleh brand-mu. Nah, cara inilah yang membuat Search Ads bisa menaikkan brand awareness bisnismu. 2. Hasil maksimal untuk budget yang adjustable Beriklan dengan menghadirkan visual memang lebih menarik perhatian calon pembeli. Namun, Search Ads dapat membantumu beriklan dengan budget yang adjustable. Menariknya lagi, ia pun ternyata bisa memberikan dampak yang lebih besar daripada Display Ads. So, tak ada alasan untuk bingung kenapa tidak memakai Search Ads ini Optimasi Search Ads Bisnismu Bersama Mediatics Digital Indonesia Sudah saatnya bisnismu beriklan dengan Search Ads, terlebih dilihat dari impact-nya yang ternyata besar pula untuk keberhasilan iklanmu. Tak perlu bingung lagi bagaimana melakukannya! Serahkan saja kepada kami, Mediatics Digital Indonesia sebagai digital agency yang menyediakan semua kebutuhan promosi digital dapat membantu brand-mu berkembang. Cari tahu lebih lanjut mengenai layanan kami di sini dan daftarkan bisnismu sekarang juga! Contact our Client Relation here!
4 Tipe Iklan YouTube. Yang Mana Jadi Pilihanmu?

Kehadiran YouTube sebagai salah satu platform media sosial bisa dibilang bermanfaat untuk semua khalayak. Tak cuma sekedar hiburan, kita semua sudah akrab menggunakan YouTube untuk mendapatkan semua ragam informasi, semudah seperti bagaimana cara membersihkan kulkas, atau rumitnya belajar digital marketing lewat video singkat di sana. Potensi inilah yang bisa dimanfaatkan brand untuk beriklan di YouTube. YouTube Masih Dinikmati Hingga Sekarang? Mungkin kita semua masih ingat dengan penggalan lirik lagu milik Young Lex – GGS ft. Skinny Indonesia yang berbunyi “YouTube, YouTube, YouTube lebih dari TV” yang sempat booming beberapa tahun lalu. Saat itu, YouTube dengan konten-kontennya yang beragam dan tak sekedar “itu-itu saja” mampu menarik para penonton televisi untuk berpindah ke medium satu itu. Walaupun sempat dicap mengalami “kemunduran” dari segi peminat, penonton YouTube kembali mencuat setelah adanya pandemi COVID-19 yang berlangsung dari 2020 awal hingga sekarang. Bukan tanpa sebab, YouTube bahkan bisa mengisi semua waktu setiap orang, mulai dari mencari hiburan, belajar, hingga beberapa event penting dilakukan dengan Live YouTube. Faktanya, pengguna YouTube di secara global masih menduduki angka yang tinggi. Disebutkan pada laporan We Are Sosial, setidaknya ada 2,56 miliar orang yang menggunakan YouTube per Januari. Secara khusus, di Indonesia sendiri jumlah penggunanya mampu menduduki peringkat ketiga terbanyak dengan 127 juta pengguna. Hadirnya YouTube di hampir semua lini kehidupan kita yang dibuktikan dengan masihnya banyak penikmatnya tentu menjadi salah satu potensi bagi pengiklan untuk mempromosikan brand-nya. Adapun cara yang bisa ditempuh adalah dengan YouTube Ads. Kenalan dengan YouTube Ads Singkatnya, YouTube Ads merupakan layanan yang diberikan YouTube untuk mempromosikan produk atau jasa bisnis. Penggunaan YouTube Ads tentu menghadirkan beberapa keuntungan untuk brand: Pertama, biaya yang dikeluarkan oleh pengiklan akan lebih murah dibandingkan beriklan dengan cara konvensional. Misalnya dalam salah satu tipe iklan, pengiklan hanya membayarkan iklannya apabila audiens menonton iklan hingga selesai. Kedua, target audiens yang bisa diatur lebih spesifik. Misalnya, pengiklan bisa mengatur target audiens berdasarkan demografinya, seperti jenis kelamin, umur, hingga pendapatannya. Ketiga, performa iklan yang sangat jelas terukur. Pengiklan bisa melihat performa dari Google Analytics yang tentu akan memudahkan pengiklan mencari informasi yang dibutuhkan. Tapi jangan lupa untuk menghubungkannya terlebih dahulu, ya! 4 Jenis Iklan YouTube 1. Skippable in-stream Ads Jenis iklan YouTube yang pertama ini memanglah dapat mudah kita temui. Iklan ini berdurasi 12 detik hingga 3 menit yang bisa dilewati oleh penonton. Penonton bisa menutup iklan ini di detik ke 5. Keuntungan dari tipe iklan ini adalah pengiklan hanya mengeluarkan biaya apabila iklan ditonton lebih dari 30 detik atau hingga iklan selesai. Ini karena tipe iklan membayar biayanya berdasarkan PPC (Pay Per Click). Nah, yang jadi tantangan tersendiri untuk pengiklan adalah bagaimana agar menghasilkan konten menarik agar penonton dapat tertarik di detik awal untuk kemudian setia melihatnya. 2. Non-Skippable Ads Sesuai dengan namanya, tipe iklan ini tidak bisa dilewati oleh penonton. Non-Skippable Ads bisa diletakkan di awal video (pre-roll ads), tengah (mid-roll ads), maupun awal, tengah dan akhir video (bumper ads). Adapun durasi dari iklan ini berkisar antara 15 detik atau kurang sesuai dengan tipenya. Walaupun iklan ini tidak bisa dilewati, konten yang menarik dengan pesan yang singkat namun padat tetap harus dihasilkan. Ini dilakukan supaya pengiklan bisa menyampaikan informasi untuk kemudian ditangkap pesannya oleh penonton. 3. Discovery Ads Di tengah gempurannya strategi marketing yang beragam saat ini, storytelling campaign diyakini membantu mu untuk memiliki nilai lebih dalam menghadirkan promosi. Tujuan utama dari storytelling campaign ini adalah menghadirkan hubungan yang erat maupun empati dengan pengguna agar mereka terpengaruh untuk membeli produk atau malah menjadi pelanggan. 4. Non-Video Ads Konten iklan YouTube tak melulu harus berbentuk video. Non-video ads hadir untuk pengiklan yang mempunyai konsep lebih sederhana dibandingkan video, seperti teks, kartu, maupun gambar. Berikut penjelasannya: Sponsored Card Ads Merupakan iklan dalam bentuk gambar (kartu) yang akan muncul apabila ikon “i” yang ada di pojok kanan layar video diklik oleh penonton. Barulah setelah diklik penonton akan diarahkan menuju video iklan atau YouTube channel dari pengiklan. Overlay Ads Tipe iklan ini muncul sebagai text dalam box semi transparan yang berukuran 480×70 pixel ketika video diputar. Apabila box tersebut diklik, penonton akan diarahkan ke landing page dari pengiklan. Display Ads Terakhir, iklan tipe display ads berbentuk gambar yang akan muncul di hasil pencarian YouTube dan kemudian diarahkan ke landing page pengiklan juga. Jadi walaupun pengiklan tidak mempunyai konten berupa video, iklan bisa tetap menarik dalam bentuk gambar. Gimana Menghasilkan Iklan YouTube yang Maksimal? Tentu keberhasilan iklan YouTube dapat terwujud apabila dioptimasi. Tak hanya dari sisi SEO seperti yang disebutkan sebelumnya, ada beberapa treatment dasar yang bisa memaksimalkan iklan YouTube. Berikut kami berikan 3 tips mengoptimasi iklan: 1. Objective ads Pertama, pastikan iklanmu memiliki tujuan yang jelas. Karena kembali lagi, objective tertentu akan mempengaruhi output konten yang dihasilkan. Tentukan dari awal apakah iklan mu ingin awareness, selling, branding, dan sebagainya. 2. Hasilkan video yang kreatif Penonton bisa merasa terganggu apabila video iklan yang ada membosankan. Makanya creativity is a must! Tak cuma ide kontennya, eksekusi agar menjadi ciamik harus diperhatikan. Pengiklan bisa menghubungi creative agency untuk menghandle-nya! 3. End screen Kamu bisa mengoptimasi videomu dengan memanfaatkan fitur yang YouTube sediakan. Nah, salah satunya adalah End screen. End screen merupakan fitur yang menampilkan thumbnail video ataupun channel. Dengan memakai fitur ini, kesempatan pengiklan untuk diketahui oleh banyak orang akan lebih besar. Maksimalkan Iklan YouTube Bersama Mediatics Digital Indonesia Apakah kamu tertarik untuk beriklan di platform tersebut setelah kita berbicara panjang lebar tentang Iklan YouTube? Masih bingung untuk memulainya? Kamu tak perlu bingung! Serahkan semuanya ke Mediatics! Mediatics Indonesia sebagai salah satu Digital Advertising Agency di Jakarta memiliki layanan YouTube Ads yang siap membantu brand-mu berkembang! Mediatics diisi dengan orang yang siap menghasilkan konten video bagus dan tentunya kreatif sesuai dengan value maupun produk atau layananmu. Mulai dari riset, pencarian ide, pembuatan strategi, hingga produksi video bisa kami bantu sesuai kebutuhanmu. Contact our Client Relation here!
Influencer Marketing adalah Strategi Promosi yang Lagi Tren? Yuk Cari Tau!

Fenomena penggunaan influencer marketing adalah salah satu bentuk strategi promosi yang lagi ngetren beberapa tahun kebelakang. Masifnya penggunaan social media mempengaruhi cara orang dalam pengambilan keputusan pembelian mereka. Kini orang-orang percaya kepada satu figur yang dianggap memiliki pendapat yang benar. Yaps, ini dinamakan influencer. Lantas, apa sih influencer marketing? Dan bagaimana peran mereka dalam membantu strategi promosi? Cari tahu selengkapnya di artikel ini yuk! Kenalan dengan Influencer Marketing Mudahnya, influencer marketing dapat diartikan sebagai proses promosi maupun pemasaran sebuah bisnis yang menggunakan jasa dari para influencer. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, influencer memiliki peranan besar untuk mempengaruhi audiens, khususnya pada media sosial. Karena memang seorang influencer bisa menjangkau audiens baru dengan cara yang cepat. Agar sebuah campaign marketing dapat berjalan sesuai dengan tujuannya, biasanya pihak pengiklan akan memilih influencer berdasarkan jumlah pengikutnya. Mega influencer: jumlah pengikut lebih dari 1 juta orang Macro influencer: jumlah pengikut 500.000 hingga 1 juta orang Mid-tier influencer: jumlah pengikut 50.000 hingga 500.000 orang Micro influencer: jumlah pengikut 10.000 hingga 50.000 orang Nano influencer: jumlah pengikut 1.000 hingga 10.000 orang. Manfaat Influencer Marketing Berdasarkan Kategorinya Setelah mengetahui 5 kategori influencer berdasarkan jumlah followers yang dimilikinya, berikut manfaat influencer marketing berdasarkan kaetgori yang wajib kamu ketahui sebagai pemilik brand: 1. Nano Influencer untuk Word of Mouth Keuntungan utama dengan menggunakan kategori influencer ini tentu dari segi biaya. Melihat jumlah pengikut yang masih sedikit, pengiklan tidak perlu mengeluarkan biaya sebesar ketika mereka memakai influencer dengan jumlah pengikut yang banyak. Pemasaran dengan strategi mulut ke mulut dari dulu memang gak bisa dipungkiri pengaruhnya dengan keberhasilan sebuah promosi. Nah, di zaman yang serba digital ini promosi dengan langkah word of mouth tentu masih kuat. Bedanya kini semua dilakukan bisa dilakukan dengan lebih cepat yakni dengan memanfaatkan influencer, khususnya dengan kategori nano. Nano influencer dengan pengikutnya yang masih sedikit ini dapat dikatakan memiliki pengikut yang organik. Ini memberikan nilai lebih bagi mereka ketika menyebarkan promosi dari mulut ke mulut. 2. Micro Influencer untuk menghasilkan penjualan Manfaat dari micro influencer bisa dikatakan sedikit mirip dengan nano influencer. Lebih lanjutnya lagi, kategori influencer ini bisa mempengaruhi sebuah promosi untuk kemudian dihasilkan ke dalam bentuk penjualan. Micro influencer biasanya memiliki satu niche yang mereka kuasai. Ini membuat pengikut mereka memiliki kesukaan yang sama. Tak jarang hal tersebut membuat para pengikutnya sangat loyal dengan influencer yang mereka ikuti. Pengikutnya dapat dengan mudah mempercayai setiap pendapat yang dikeluarkan. Secara gak langsung proses inilah yang bisa mempengaruhi para pengikut untuk melakukan keputusan pembelian mereka. 3. Mega Influencer untuk meningkatkan awareness Terakhir, pengiklan bisa merasakan manfaat dalam menyebarluaskan awareness mereka melalui mega influencer. Oh iya, mega influencer bisa datang dari para selebritis. Influencer dengan banyak pengikut ini dapat dengan cepat menyebarkan konten promosi. Nah, makanya biaya yang dikeluarkan untuk memanfaatkan jasa lewat influencer ini sangat besar. Penggunaan influencer ini cocok dilakukan bagi para brand yang hendak mengeluarkan produk baru atau menyebarluaskan segmen audiens mereka. Misalnya pemilihan Nagita Slavina dalam promosi sebuah merek parfum yang biasa dijual di drugstore. Ini memungkinkan brand tersebut untuk dikenal lebih luas oleh masyarakat mengingat Nagita sendiri punya followers yang banyak. Apalagi Nagita sendiri dikenal sebagai salah satu selebritis penggila parfum. Gimana Cara Memilih Influencer yang Tepat? Setelah kita tau manfaatnya, tentu tak afdol kalo kita tidak tau cara yang tepat ketika ingin memilih influencer-nya. Ini dia caranya: 1. Tentukan objective dari awal Nah, tentu yang paling pertama dan sangat penting adalah pengiklan harus mengetahui tujuan awal dari campaign marketing yang akan mereka lakukan. Dengan menentukan tujuan akan membantu pengiklan dalam memutuskan influencer jenis apa yang dipakai, besaran budgetnya, dan terakhir output konten yang akan dihasilkan. Sedikit gambaran apabila kamu sebagai pihak pengiklan ingin membuat strateginya, boleh banget nih melihat uraian di atas! 2. Ketahui engagement rate dari influencer Kedua, setelah pengiklan tau apa yang mereka harapkan, saatnya menentukan influencer mana yang akan mereka pilih. Nah, satu yang tak boleh terlewat oleh pengiklan adalah mengecek engagement rate dari sang influencer. Engagement rate sendiri merupakan suatu standar yang lazim digunakan untuk mengukur performa pada suatu konten di media sosial. Ini merupakan indikator yang bisa kamu pertimbangkan kesuksesan dari konten iklan yang pernah influencer buat. 3. Pastikan influencer punya relevansi dengan brand Last but not least adalah pastinya pengiklan harus memilih influencer yang punya relevansi dengan brand. Relevansi yang dimaksud di sini adalah apakah influencer yang hendak dipilih memiliki persona atau bahkan target audiens yang sesuai dari sisi pengiklan. Tentu sebagai pengiklan kamu tak mau kan kalau konten iklan mu salah sasaran? Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan sebagai pengiklan adalah dengan memilih influencer berdasarkan kategori topik yang mereka kuasai. Lalu lihat persona apa yang mereka tampilkan di social media. Persona ini penting diperhatikan agar brand bisa tersampaikan dengan baik sesuai value yang diyakini. 4 Layanan Influencer Marketing dari Mediatics Digital Indonesia Kamu salah satu pemilik brand dan ingin melakukan influencer marketing? Tak usah bingung harus memulai dari mana! Bersama Mediatics, kamu bisa menyesuaikan jasa yang kamu pilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan campaign marketing-mu. Sedikit bocoran, nih, kami sebutkan satu per satu 4 layanan influencer marketing kami 1. Paid promotion Jenis layanan ini adalah salah satu strategi influencer marketing yang paling banyak dilakukan. Influencer akan melakukan promosi brand-mu lewat social media pribadi milik mereka. Adapun beberapa ide konten yang bisa kamu hadirkan adalah honest review, unboxing time, atau rekomendasi produk. 2. Content co-creation Content co-creation adalah jenis strategi yang melibatkan end-users secara langsung dalam pembuatan kontennya. Dengan menggunakan user generated content pesan dari brand mu akan lebih diterima baik dengan audiens. 3. Pastikan influencer punya relevansi dengan brand Kamu memiliki live event seperti launching produk baru dan ingin menarik banyak exposure? Nah, kamu bisa mengundang influencer untuk datang ke acara yang kamu buat. Dengan adanya kehadiran mereka brand mu tak hanya mendapatkan manfaat langsung ketika acara berlangsung saja, brand juga bisa memiliki kesempatan dibicarakan oleh banyak orang baik sebelum acara diselenggarakan maupun setelahnya. 4. O2O activation Bekerjasama dengan influencer tak cuma bisa dilakukan hanya sebatas “online” saja. Dengan online to offline activation, kamu bisa menyelenggarakan acara secara langsung untuk menghasilkan engagement yang sempurna antara
Pemilik Brand, Kenalan dengan 5 Tipe Instagram Ads Yuk!

Instagram sebagai salah satu media sosial yang punya banyak peminat memiliki fitur unggulan Instagram Ads untuk mereka yang ingin mengiklankan produknya. Fitur ini dianggap sebagai salah satu langkah yang efektif dan murah ketimbang strategi lainnya. Buat kamu pemilik brand, wajib tahu fungsi dan tipe-tipe dari Instagram Ads ini, lho! Let’s check this out! Apa itu Instagram Ads dan Kegunaanya? Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Instagram Ads merupakan platform beriklan untuk pengguna akun bisnis Instagram. Karena ini sifatnya tidak organik, maka iklan yang ada tidaklah gratis alias berbayar. Tapi, kamu tak perlu khawatir! Saat ini dengan nominal yang kecil saja, kamu sudah bisa mulai untuk beriklan. Secara umum kegunaan Instagram Ads memanglah solusi efektif ketika beriklan di strategi social media marketing. Kenapa begitu, ya? Salah satu alasan yang mendasar adalah kamu bisa menetapkan dengan jelas siapa saja target audiens dari iklan. Dengan demikian, tak ada budget yang terbuang dengan sia-sia. Kenalan dengan 5 Tipe Instagram Ads Memilih tipe Instagram Ads sebelum beriklan merupakan salah satu bagian ketika merancang strateginya. Makanya sebelum tau lebih lanjut cara mengoptimalkan Instagram Ads, kenalan dulu dengan tipe-tipenya dong! Berikut 5 tipe Instagram Ads yang sering digunakan oleh pengiklan: 1. Image Ads Image ads bentuk single cocok untuk dipakai pada campaign yang menarik dan dikemas hanya dalam satu gambar. Sedikit tips, untuk single image ads kamu bisa memanfaatkan kualitas foto atau ilustrasi yang menarik perhatian. Karena memang, kamu harus mampu menarik pandangan audiens hanya dengan satu gambar saja. 2. Video Ads Tentu sebagai pengiklan kamu harus mengetahui behaviour yang dimiliki oleh audiens. Misalnya, banyak audiens yang tidak menyukai melihat iklan dengan konten tulisan yang panjang dan padat. Nah, kamu bisa mengakalinya dengan membuat konten yang berbentuk video. Kamu juga bisa menghadirkan iklan dengan grafis yang menarik dengan tambahan sound. Ini juga bisa menarik perhatian dari audiensmu dalam beberapa detik untuk akhirnya mereka menyaksikan konten iklanmu hingga selesai. 3. Carousel Ads Kalau carousel ads ini merupakan iklan yang terdiri dari beberapa gabungan foto maupun video yang bisa digeser oleh audiensmu. Kamu bisa membagikan 2 hingga 10 foto/video di satu postingan. Beberapa pengiklan biasanya menggunakan tipe ini untuk menghadirkan konten yang berbentuk cerita panjang ataupun beberapa produk terbaru sekaligus. Oh iya, carousel ads bisa muncul di feed ataupun stories, ya. 4. Shopping Ads Shopping ads sendiri merupakan tipe iklan dengan memanfaatkan fitur terbaru dari Instagram yaitu fitur Instagram Shopping. Namun sebelumnya kamu sebagai pengiklan harus mengatur katalog Instagram Shopping-mu terlebih dahulu. Keuntungan dengan memakai iklan tipe ini adalah audiens bisa langsung memasukkan produk ke dalam chart mereka untuk setelahnya dilakukan pembayaran. Bukan cuma itu, audiens pun bisa melihat produk-produk lainnya yang kamu miliki tanpa harus meninggalkan aplikasi Instagram. 5. Collection Ads Nah, tipe Instagram ads terakhir yang sering ditemui adalah collection ads. Tipe iklan ini merupakan penggabungan dari shopping ads dengan carousel ads. Audiens bisa melihat beberapa foto katalog produk dalam satu postingan. Sama dengan shopping ads, tipe iklan ini sangat cocok apabila kamu memiliki brand dengan objective penjualan. Karena audiens bisa dengan mudah memasukkan barang yang mereka mau di iklan tersebut. Yuk, Optimasi Instagram Ads-mu Bersama Mediatics Beberapa yang telah kami sebutkan di atas hanyalah sedikit dari banyaknya tipe Instagram Ads yang ada. Masih bingung memakai tipe yang mana untuk kebutuhan brandmu? Tenang aja! Kamu bisa mengkonsultasikannya bersama Mediatics. Yuk, kembangkan brandmu bersama expert-nya langsung hanya bersama Mediatics Digital Indonesia! Contact our Client Relation here!
