Memahami Marketing Agency dan Peranan Pentingnya

Bicara soal marketing agency tentu berhubungan dengan perkembangan bisnis yang semakin pesat dari waktu ke waktu. Pertumbuhannya pun semakin tidak terbendung lagi mengingat lahirnya ide-ide brilian dari generasi ke generasi yang menjadi alasan bermunculannya bisnis baru. Tentu saja, kemunculannya pun disambut baik di masyarakat. Bagaimana tidak? Munculnya bisnis-bisnis ini memiliki manfaat tersendiri. Selain menunjang perkembangan ekonomi dari berbagai sisi, bisnis-bisnis baru ini pun memberikan lahan pekerjaan baru bagi masyarakat. Namun, bukan tidak mungkin jika kehadiran bisnis yang begitu banyak ini akhirnya malah terbentur dengan rupa yang sama satu dengan lainnya. Hal ini pun memantik persaingan dan mengharuskan pelaku bisnis untuk memutar otak lebih keras untuk memasarkan bisnisnya secara tepat. Salah satunya adalah dengan menggunakan jasa marketing agency. Apa sih marketing agency? Jika kamu penasaran, kami Mediatics Digital Indonesia akan membahasnya secara tuntas di bawah ini supaya kamu semakin familiar lagi. Yuk, simak bersama! Apa Itu Marketing Agency? Kata agency memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Khususnya bagi para pekerja di rentang usia yang masih relatif muda, pasti sudah pernah mendengarnya. Namun, ternyata agency sendiri memiliki banyak jenis di mana salah satunya adalah marketing agency. Lantas, apa maknanya? Singkatnya, marketing agency merupakan salah satu jasa yang dapat membantu bisnis untuk melakukan penyusunan strategi pemasaran. Sering kali penyusunan strategi ini membutuhkan waktu riset yang tidak singkat. Itu sebabnya dibutuhkan jasa profesional untuk mengaturnya dengan baik. Di sinilah peran marketing agency dimainkan. Selain untuk menyusun strategi, marketing agency juga dapat membantu bisnismu untuk melakukan riset pasar sampai menentukan unique selling point dari produkmu sehingga dapat lebih mudah lagi untuk menembus pasar nantinya. Di samping itu, marketing agency juga akan membantumu untuk berkonsultasi dalam melakukan pemantauan yang terukur mengenai perkembangan aktivitas pemasaran yang sebelumnya sudah dilakukan. Jadi, kamu akan sangat terbantu untuk tetap produktif dalam menangani aspek bisnis lainnya Jenis-jenis Marketing Agency Marketing agency ternyata juga memiliki jenis-jenis tersendiri. Kira-kira apa ya yang paling cocok untuk bisnismu? 1. Traditional Marketing Agency Pada tipe marketing agency yang satu ini pemasaran akan berfokus kepada campaign di media, baik cetak, televisi maupun radio. Selain itu, traditional marketing agency juga kerap melakukan pengembangan pada acara offline. Namun, kekurangan dari tipe ini adalah sulitnya memantau perkembangan dengan pengukuran dan data yang pasti. 2. Digital Marketing Agency Tipe berikut ini pasti jauh lebih sering terdengar di telinga. Digital Marketing Agency yang kerap bermunculan beberapa tahun belakangan ini menjadi perusahaan destinasi para generasi muda untuk mengasah skill mereka. Digital Marketing Agency sendiri memiliki ciri pemasaran yang biasa dilakukan secara online. Biasanya tim akan mengelola aset digital dari perusahaan, misalnya website, social media, email marketing, newsletter dan lain sebagainya untuk memaksimalkan pemasaran bisnis. Bisa dibilang menggunakan tipe marketing agency ini adalah keputusan paling tepat. Selain karena sekarang dunia digital sedang hangat-hangatnya, menggunakan jasa digital marketing agency juga dinilai lebih terjangkau dan terbukti bekerja dengan baik pada bisnis. 3. Specialized Marketing Agency Sesuai dengan namanya, tipe Specialized Marketing Agency biasanya lebih fokus kepada pengembangan aset tertentu pada perusahaan sesuai dengan service yang ditawarkan. Sebagai contoh, suatu marketing agency hanya mengerjakan interface design dari website perusahaan dan hanya berfokus pada experience audiens dari bisnis itu sendiri. Kekurangannya, tentu saja kamu harus ikut memikirkan konsep dan juga strateginya dari awal walaupun nantinya dapat dikomunikasikan bersama. 4. Full-Service Digital Marketing Agency Jika memang menginginkan all round situation, sepertinya Full-Service Digital Marketing Agency cocok untuk diterapkan pada bisnismu. Pada tipe ini kamu akan mendapatkan rencana pemasaran dan strategi untuk promosi yang lengkap dengan penanganan desain untuk memaksimalkan pengalaman audiens. Tentu saja hal ini juga termasuk dengan pengembangan social media dan juga aset digital lainnya yang meliputi inbound marketing, advertising, search engine marketing dan lain sebagainya. Keuntungannya, tentu kamu bisa mendapatkan seluruh proses marketing yang dapat diimplementasikan secara profesional ke dalam bisnismu tanpa harus khawatir tentang bagaimana cara mengoptimalkan saat menerapkannya. Manfaat Menggunakan Marketing Agency Jika sudah cukup tergambar mengenai bagaimana latar belakang dari marketing agency, berikut ini kami jelaskan beberapa manfaat yang akan kamu dapatkan jika menggunakan jasa marketing agency pada bisnismu. 1. Membantu Perkembangan Bisnis Menggunakan jasa marketing agency akan membantu perkembangan bisnismu. Bagaimana tidak? Dengan adanya strategi dan juga pengelolaan yang tepat, bisnismu akan berdiri lebih tegak. Begitu juga jika disandingkan dengan kompetitor lain, bisnismu akan memiliki nilai yang kuat sehingga dapat membantu agar tetap bertahan di tengah persaingan pasar. Selain itu, pemasaran pada bisnismu juga akan terasa lebih profesional dengan adanya pengelolaan di tangan tim yang tepat melalui keahliannya masing-masing. 2. Meningkatkan Konversi Penjualan Keuntungan lainnya yang akan kamu dapatkan dengan jasa marketing agency adalah konversi penjualan yang akan meningkat. Salah satunya karena beberapa marketing agency menerapkan strategi dengan search engine marketing yang dinilai dapat menghasilkan tingkat konversi paling tinggi. Itu sebabnya produk atau jasa yang dipasarkan pada bisnismu dapat lebih mudah menarik calon konsumen. Bukan hanya itu, dengan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan target audiens bisnismu juga akan lebih mudah dalam memperluas jangkauan pasar. 3. Menghemat Waktu dan Biaya Pemasaran Coba bayangkan jika kamu baru saja memulai bisnis dan harus merekrut beberapa tenaga ahli untuk mengembangkan strategi bisnis. Belum lagi tenaga kreatif yang akan membantu melakukan produksinya. Pasti sudah menyita sebagian besar alokasi dana. Untuk itu, penggunaan jasa marketing agency bisa menjadi solusi untuk jalan pintas secara sehat pada bisnismu. Selain itu, kamu juga tidak perlu mengulik dari awal mengenai seluk-beluk marketing untuk akhirnya diterapkan kepada bisnismu. Itu dia penjelasan mengenai marketing agency yang akan membuatmu semakin mengenali perannya lebih jauh lagi. Jika kamu tertarik untuk segera mencoba jasa marketing agency dan menunjang bisnis, Mediatics Digital Indonesia siap membantumu. Melalui perencanaan marketing dan juga strategi yang tepat, tim Mediatics akan melakukan yang terbaik pada bisnismu tanpa harus khawatir tentang implementasinya. Jadi, sudah siap untuk mengembangkan bisnismu dengan marketing agency? Contact our Client Relation here!
Peran Marketing Consultant Dalam Meningkatkan Bisnis Anda

Melihat kembali kondisi di awal tahun 2020, dimana pandemi Covid-19 mulai melanda dan menggoyang lini bisnis-bisnis di Indonesia, banyak perusahaan yang terbiasa melakukan offline marketing berpindah dan mulai beralih ke online marketing. Disinilah marketing consultant diperlukan keahliannya oleh berbagai perusahaan. Memasuki era digital marketing, strategi pemasaran terus mengalami perubahan di mana tren baru selalu bermunculan. Hal inilah yang membuat jasa seorang marketing consultant begitu diperlukan sekarang ini. Apa Itu Marketing Consultant? Beberapa perusahaan, terlebih perusahaan yang terbilang masih baru, terkadang belum memiliki tim pemasaran yang cukup memadai. Berangkat dari situasi ini, perusahaan perlu mencari tenaga outsourcing dalam upaya untuk meningkatkan kualitas marketing mereka. Sering kali, perusahaan akan menggunakan jasa seorang marketing consultant untuk membantu mereka meningkatkan strategi pemasaran produk / jasa yang ada. Mengutip dari The Balance SMB, Marketing Consultant dapat dikatakan sebagai seorang penasihat yang bekerja dengan sebuah perusahaan untuk membuat dan menerapkan strategi terbaik dalam pemasaran. Marketing Consultant diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mendefinisikan dan mencapai target pemasaran yang telah ditetapkan. Peran Dari Marketing Consultant Dikatakan sebagai ahli pemasaran dengan pengetahuan terhadap tren – tren yang luas, marketing consultant diharapkan mahir dalam membentuk strategi yang mumpuni dan marketing consultant juga wajib mempresentasikan kinerja mereka ke jajaran direksi sebuah perusahaan. Berikut adalah beberapa cakupan scope of work dari marketing consultant: 1. Menganalisa Situasi Bisnis Marketing consultant diharapkan dapat mendengarkan dan mengetahui masalah utama dari suatu perusahaan. Dengan keahlian yang dimiliki, diharapkan seorang marketing consultant dapat mengupas secara dalam isu pemasaran atau tantangan dari suatu perusahaan tertentu. Terkadang beberapa perusahaan masih mengalami challenge di dalam hal meningkatkan awareness, tetapi ada pula perusahaan yang mau lebih fokus pada peningkatan angka sales. Tentunya masing-masing isu memiliki solusi yang berbeda-beda, disinilah marketing consultant dibutuhkan untuk membantu mengurai suatu kondisi. 2. Menentukan Tujuan Pemasaran Setelah mengetahui kondisi bisnis berikut dengan tantangan itu, marketing consultant dapat kemudian mengidentifikasi dan menyusun pesan untuk keperluan pemasaran pada berbagai platform yang digunakan oleh klien dan juga mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai. Penting bagi suatu perusahaan untuk mencari tahu apa objective utama yang mau diraih dalam segi pemasaran. Hal ini tentunya melingkupi siapa target audience yang akan dituju suatu perusahaan, bagaimana behavior dari customer suatu produk, sampai menentukan juga target pasar dari segi lokasi dan tingkat umur 3. Merumuskan Strategi dan Taktik Setelah mengetahui tujuan / objective dari suatu perusahaan, seorang marketing consultant dapat kemudian menentukan satu KPI yang nantinya akan sangat membantu dalam merumuskan strategi pemasaran yang tepat. Misal dalam perihal akan menjalankan strategi digital marketing, dengan adanya KPI yang jelas akan berpengaruh pada tenaga, biaya dan waktu dituangkan dalam rangkaian campaign marketing yang akan dilakukan. 4. Melakukan Optimisasi Seorang marketing consultant juga perlu memastikan apakah strategi dan taktik yang sudah direncanakan dan dijalankan berjalan baik atau tidak dengan menganalisis aktivitas pemasaran bisnis di perusahaan tertentu dan memberikan rekomendasi sesuai dengan ketersediaan anggaran. Hal ini dapat dilakukan dengan Jika tenyata dibawah standar KPI, maka akan merekomendasikan solusi alternatif agar tetap bisa menjalankan aktivitas pemasaran di Internet. Peran Dari Marketing Consultant Sebagai agensi dan marketing consultant dengan spesialisasi di area digital, Mediatics Digital Indonesia telah berhasil membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam menyusun dan menjalankan strategi pemasaran online untuk mencapai target pemasaran yang telah ditetapkan. Menjalankan peran sebagai marketing consultant untuk para kliennya, Mediatics tentunya terbukti memiliki keahlian dalam melakukan kegiatan measurement, dimana analisis dan pengukuran data menjadi bagian penting bagi Mediatics untuk mengembangkan suatu bisnis. Mediatics sebagai marketing consultant juga memahami bahwa setiap bisnis itu unik dimana tentunya mempengaruhi strategi-strategi yang perlu dijalankan. Mediatics mampu mengembangkan strategi dan perencanaan campaign yang bersifat dinamis. Tentunya, Mediatics akan membantu memantau hasil dan menyesuaikan rancangan kampanye seiring berjalannya kegiatan pemasaran. Optimisasi dan reporting tentu menjadi bagian dari peran Mediatics sebagai marketing consultant untuk perusahaan Anda. Contact our Client Relation here!
10 Alasan Perusahaan Membutuhkan Digital Marketing Consultant

Kenapa perusahaan membutuhkan digital marketing consultant? Mari kita lihat keadaan saat ini. Jika diperhatikan, online market saat ini memasuki persaingan yang semakin berat. Hal ini ditambah dengan adanya keterbatasan individu untuk bepergian, sehingga banyak yang memilih untuk melakukan aktivitas di tempat tinggal masing-masing. Hal ini cukup berdampak pada offline marketing; konferensi, acara promosi, ataupun billboard terlihat sunyi senyap jika dibandingkan dengan keadaan sebelum adanya keterbatasan untuk bepergian. Karena itu, anda butuh digital marketing consultant untuk membantu anda melakukan promosi untuk bisnis, karena kalau tidak maka kompetitor bisnis anda akan lebih dahulu memulainya. Digital marketing consultant dapat membantu anda mencapai tujuan bisnis yang anda ingin capai secara efektif dan juga hemat biaya. Jadi, jika anda ingin mengetahui alasan perusahaan anda membutuhkan digital marketing consultant, berikut adalah alasannya: Membuat strategi pemasaran yang matang Efisien, terampil dan berpengalaman Sudah dilengkapi dengan tools atau alat yang tepat Dapat membantu anda fokus dalam menjalankan bisnis Membuat anda lebih dapat memaksimalkan semua online aset Analisis yang dibutuhkan Upaya dalam mengoptimalkan performa website Memberikan branding yang baik secara online Penggunaan aset konten lebih maksimal Menjalankan automasi Beberapa poin di atas adalah beberapa alasan sebuah perusahaan membutuhkan digital marketing consultant. Agar lebih memahami poin di atas, berikut ini pembahasan lebih dalam tentang bagaimana poin tersebut akan mempengaruhi kebutuhan bisnis anda akan digital marketing consultant. 1. Membuat strategi pemasaran yang matang Digital marketing adalah tentang bagaimana kita dengan efektif menentukan strategi yang baik dan melaksanakan strategi tersebut. Hal ini memang menjadi dasar untuk dapat melakukan pemasaran yang baik, dan untuk dapat melakukan ini dibutuhkan investasi yang tidak sedikit. Karena itu digital marketing consultant yang baik biasanya mempertimbangkan tujuan bisnis, investasi, dan juga pertumbuhan bisnis kedepannya agar strategi dapat berjalan optimal. 2. Efisien, terampil dan berpengalaman Seorang digital marketing consultant yang yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam menjalankan digital marketing, tentunya dapat menjalankan pemasaran digital dengan lebih efisien. Dengan tidak perlu melatih kembali staf anda, yang pasti membutuhkan banyak investasi dan juga memastikan mereka melakukan hal yang tepat, hal ini dapat membuat anda menghemat banyak waktu dan juga uang. 3. Sudah dilengkapi dengan tools atau alat yang tepat Seorang digital marketing consultant sudah memiliki akses ke solusi dan alat tepat yang dibutuhkan untuk menjalankan digital marketing. Mulai dari analitik digital hingga pemasaran media sosial hingga pemasaran email dan banyak lagi. Mereka tahu bagaimana menggunakan alat dan perangkat lunak secara efektif yang meningkatkan peluang Anda untuk mencapai tujuan Anda lebih cepat. 4. Dapat membantu anda fokus dalam menjalankan bisnis Ketika menjalankan bisnis, anda sibuk dan butuh banyak waktu yang dihabiskan untuk menangani bisnis anda. Dan jika anda menghabiskan waktu tersebut dengan mempelajari bagaimana cara menjalankan digital marketing, maka waktu anda untuk fokus kepada bisnis jadi berkurang. Karena itu dengan adanya digital marketing consultant akan memberikan anda waktu untuk dapat fokus dalam mengembangkan bisnis, memelihara tim, dan juga mengembangkan hubungan dengan pelanggan bisnis anda. 5. Membuat anda lebih dapat memaksimalkan semua online aset Dengan berkembangnya media sosial, search engine, dan mobile marketing secara pesat, perlu dilakukannya pemanfaatan online aset tersebut secara maksimal agar anda dapat membuat bisnis anda mendapatkan online presence yang diharapka 6. Analisis yang dibutuhkan Digital marketing berpusat dan mengacu pada angka dan performa, dan digital marketing consultant dapat membantu anda untuk memberikan analisis yang dibutuhkan. Baik itu dari Google Analytics atau alat lain. Karena dengan menggunakan analisis tersebut dengan baik, dapat membuat promosi bisnis anda berjalan lancar. 7. Upaya dalam mengoptimalkan performa website Bagi kebanyakan bisnis e-commerce, salah satu aset penting dalam digital marketing adalah website. Dan salah satu hal yang dapat meningkatkan performance traffic pada website adalah membuat website visitor tetap tertarik dan menjaga agar website anda relevan dan tetap menarik perhatian. 8. Memberikan branding yang baik secara online Dalam menjalankan bisnis, Anda mungkin berpikir Anda memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang dilakukan bisnis Anda, tetapi jika citra itu tidak dikomunikasikan melalui branding Anda, maka Anda kehilangan pelanggan. Branding adalah tentang identitas visual Anda. Dari logo hingga font khusus dan pemilihan warna, pendekatan branding Anda akan menentukan bagaimana publik melihat Anda dan penawaran Anda. Branding juga mencakup slogan dan pernyataan tanda tangan yang menunjukkan visi bisnis Anda. Hal ini pastinya akan lebih optimal jika dilakukan oleh digital marketing consultant yang berpengalaman. 9. Penggunaan aset konten lebih maksimal Jika anda sudah memiliki konten seperti artikel, visual aset, materi video yang bagus, maka langkah yang selanjutnya harus anda lakukan adalah menggunakan aset konten tersebut untuk memasarkan bisnis anda lebih maksimal. Digital marketing consultant yang baik tentunya akan melakukan hal tersebut dengan efektif dan efisien sehingga aset konten yang anda memiliki memberikan dampak maksimal untuk bisnis. 10. Menjalankan automasi Menjalankan automasi pemasaran secara online, berpotensi menghemat ribuan jam kerja karyawan Anda setiap tahun, yang kemudian dapat digunakan untuk benar-benar mengembangkan bisnis Anda. Beberapa manfaatnya seperti: kurasi konten, SEO, email marketing, dan lainnya, sebagian besar dapat diotomatisasi, menghemat waktu dan uang Anda. Namun, otomatisasi memiliki sisi gelap yang dapat menyebabkan spam jika dilakukan secara berlebihan. Digital marketing consultant yang baik akan dapat mencapai keseimbangan sempurna itu dan menghindari ambang spam. Contact Our Client Relation Here!
Apa yang Dilakukan Amazon dengan Internal Meeting Mereka?

Pada tahun 1995, Jeff Bezos mendirikan perusahaan yang menjual buku yang diberi nama Amazon. Pada saat itu juga Jeff memiliki visi untuk mengembangkan perusahaannya secara massif dan mendominasi dunia Ecommerce. Seiring berjalannya waktu perusahaan yang awalnya bernama Relentless.com (Jika kita mengetik domain ini, akan langsung diarahkan ke Amazon.com), melakukan ekspansi hampir ke semua lini bisnis digital. Per-tahun 2020, perusahaan dengan kode emiten AMZN secara resmi menjadi perusahaan teknologi ke-empat yang tergabung dalam $1 trillion club bersama Apple, Microsoft dan Alphabet. Berdasarkan FactSet, estimasi nilai dari AMZN mendekati $1.021 trillion. Selain pencapaian yang Amazon lakukan, hal unik yang menarik di perhatikan adalah bagaimana mereka melakukan efisiensi internal meeting mereka. Amazon dikenal dengan sistem internal meeting mereka yang dikenal dengan The First 15 Minutes of Amazon’s Leadership Meetings. Amazon’s Leadership Meeting dimulai dengan sitting in silence selama 15 sampai 20 menit sebelum diskusi dimulai. Setiap peserta meeting diberikan memos dalam bentuk cerita untuk dibaca selama waktu tersebut. PowerPoints dilarang pada setiap meeting di Amazon. Ketika sitting in silence dimulai, Jeff beserta dengan senior leader lainnya memikirkan hal yang dapat mentransformasikan bisnis ini secara radikal ke arah yang lebih maju. John Rossman (Former Amazon Executive) mengatakan “At Amazon, leaders write narratives for all plans, proposals, services, and investments”. Dengan mengganti PowerPoints dengan memos membantu para peserta meeting untuk memperjelas perkembangan sebuah project atau proposal dengan penuh perhatian. “It forces leaders to put away their computers, to put away their phones, to not be dumbed down by PowerPoint. It’s forces them to read it, to grok it, to deeply understand it so they can have a much better discussion.” – Rossman Clarity is indeed, the goal is well-written memos. Presentasi menggunakan PowerPoints biasanya hanya terdiri dari bullet points dan chart yang merepresentasikan kalimat yang kurang lengkap. Bagaimana cara menerapkan narratively-structured memos pada meeting kita, Rossman menyarankan bahwa kita dapat memulai dengan menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut: A. Who are the Customers?B. What benefits are we bringing to them?C. What problems are we solving for them?D. Why would this idea delight them? Memo yang terstruktur dengan baik dapat mengidentifikasi target audience dan dapat dengan jelas menjelaskan manfaat yang akan kita dapatkan dari mengimplementasikan ide tersebut. “Writing ideas and proposals in complete narratives results in better ideas, more clarity on the ideas, and better conversation on the ideas,” says Rossman. Rossman has this advice: “For your projects, investments, strategies, and executive topics, ditch the PowerPoint presentations, and force teams to put their ideas and plans in writing”. Sources:a. https://www.businessinsider.com/jeff-bezos-amazon-history-facts-2017-4?r=US&IR=T b. https://www.marketwatch.com/story/amazon-is-officially-worth-1-trillion-joining-other-tech-titans-2020-02-04 c.https://www.forbes.com/sites/carminegallo/2019/06/18/how-the-first-15-minutes-of-amazons-leadership-meetings-sparks-great-ideas-and-better-conversations/#395f040f54ca Contact our Client Relation here!
Close The Sale in 6 Steps

Sebagai seorang yang bertanggung jawab untuk mendapatkan client baru, sangat penting bagi kita untuk mengetahui beberapa step untuk closing deal. Ditengah market yang begitu luas dan persaingan dengan kompetitor, penting bagi seorang salesman untuk menghemat waktu dan tenaga untuk ini. Berikut adalah beberapa step yang harus dilakukan untuk closing deal: 1. Prospecting Riset, riset dan riset. Pada tahap ini kita dituntut untuk melakukan riset yang mendalam untuk menemukan perusahaan dan orang yang potensial yang cocok dengan service yang kita miliki. 2. Qualifying Setelah kita mendapatkan potential client, hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah apakah mereka cocok dengan tiga kualifikasi ini: Budget Apakah mereka seorang decision maker? Is there desire to buy? Jika mereka adalah QSL (Qualified Sales Lead), kita siap untuk maju ke step selanjutnya: 1. Approach Pada tahap kita harus mengerti kebutuhan client kita seperti apa, kita juga harus menanyakan problem yang sedang mereka hadapi seperti apa dan mencoba untuk memberikan solusi awal untuk ini. Remember, seek to understand, not to diagnose. 2. Presentation Isi presentasi kalian harus mencakup features, advantages dan benefit, ketiga hal ini harus ada di product service yang kalian tawarkan. Solusi ini harus cocok dengan problem yang sudah di ketahui sebelumnya. 3. Objection Kita harus siap, ketika client kita memberitahu mengapa mereka mungkin tidak menginginkan product atau service kita. Objection adalah tanda bahwa mereka tertarik dan mereka mungkin perlu informasi yang lebih banyak. 4. Close Close the sale dengan menanyakan hypothetical question seperti: “If that’s all, I’d like to ask you, If you get a credible proposal by x, that addresses your concerns about y for $z, would you able to move forward?” Lalu berikan mereka waktu untuk menjawab. Source: https://www.instagram.com/p/CIYPGgqpB7L/ Image: https://www.rawpixel.com/image/1208637/group-business-people Contact our Client Relation here!
Client is Your King, Act as Advisor not His Servant

There’s saying in the agency world, “client is king” even some says that “client is god”. It’s not wrong to refer them as your king since you service them with all you’ve got. Some people getting this old saying wrong in some point especially account in agencies, it’s true that Client is your king. The problem is how you refer yourselves in front of the king? As his “advisor” or as his “servant? Here’s a little tips on how to say measure: 1. Be considerate of your internal team Client usually has sudden request. Of course it’s important to meets your client expectation but you have to be considerate with your team mates. Are they full doing other works? 2. Make sure about your Service Level Agreement Before signing a partnership, definitely there are Service Level Agreement between 2 parties. Make sure to come up with a solution before addressing the SLA such as negotiation about the deadline and the output. Contact our Client Relation here!
Performance Management: A Way to Evaluate Your Organization

In managing an organization or company, good managerial is required. Basic management knowledge needs to be understood and applied well by the manager so that it will be very helpful in carrying out his duties in an effort to achieve organizational goals. Good management is key community welfare which consists of various kinds of organizations. One aspect key in management is how managers can recognize roles and the importance of the parties who will support the achievement of company goals. In addition to the management processes that need to be considered in an organization, performance in an organization also needs to be considered. Because, performance is the result of work and also an assessment of the work of someone who is involved in the world of work of an organization. Therefore, performance also requires management the results obtained or the performance of the workers or employees can achieve the results aimed by the company. Implementing performance management will provide benefits to the organization, teams, and individuals. Performance management supports the overall goals of the organization by linking the work of each worker and manager in the entire work unit. Performance management can be done through the process below: 1. Input Performance management requires a variety of inputs that must be managed in order can synergize with each other in achieving organizational goals. The input is in the form of: human resources (HR), capital, materials, equipment and technology as well as methods and work mechanism. Performance Management requires input in the form of availability of HR capabilities, both as individuals and teams. HR capabilities are manifested in the form knowledge, skills and competences. Knowledgeable human resources and skills are expected to improve the quality of the performance process and work results. Meanwhile, competence is needed so that human resources have the appropriate capabilities with the needs of the organization so that it can provide its best performance. 2. Process Performance management begins with planning about how plan goals that are expected in the future, and arrange all resources and activities needed to achieve goals. Plan execution monitored and measured progress in achieving goals. Assessment and review re done to correct and determine the steps required if there is a deviation from the plan. Performance management intertwines each other respect the interests of the parties involved in the performance process. Procedures in performance management are carried out honestly to limit adverse effects in individuals. The performance management process is carried out in a transparent manner, especially towards people who are affected by decisions that arise and people get a chance through the basis of making a decision. 3. Output Output is a direct result of organizational performance, both in form goods or services. The work achieved by the organization must be compared with expected goals. Output can be greater or lower than the objective has been established. If there is a deviation, it will be a feedback in planning future goals and performance implementation that has been done. 4. Benefits Apart from paying attention to output, performance management also pays attention to benefits of the work. The impact of work results can be positive for the organization, for example because the success of a person in realizing their achievements has an impact on increasing motivation thus increasing organizational performance. But the impact of someone’s success can be negative, if because of his success he becomes arrogant who will make the work atmosphere not conducive. Contact our Client Relation here!
Bagaimana Cara Mengindentifikasi Leads yang Kurang Berkualitas

Dalam sebuah bisnis, seorang salesman akan selalu berhadapan dengan bebagai opportunity di market. Tidak jarang seorang salesman mendapatkan leads yang belum tentu sesuai dengan target dari perusahaanya. Sangat penting bagi seorang salesman untuk mengidentifikasi lebih dini apakah leads tersebut layak untuk diproses lebih lanjut atau tidak. Berikut adalah beberapa cara untuk mengindentifikasi bahwa leads yang kita dapat kurang berkualifikasi: 1. Mereka tidak mengetahui goal kebutuhannya Leads yang bagus adalah leads yang mengetahui apa goal yang mereka ingin, dari goal ini akan mengarah kepada kebutuhannya. Jadi kita sebagai salesman merangkap sebagai konsultan mereka dapat memberikan masukan yang tepat untuk mereka. 2. Mereka tidak memberikan budget maupun range budget Budget merupakan hal yang krusial dalam development proposal di digital agency, budget memberikan limit kepada agency proposal seperti apa yang bisa kita berikan sesuai dengan buying power dari leads tersebut. 3. Merek tidak memiliki timeline internal Timeline internal adalah salah satu indikator yang dapat dijadikan untuk sebuah leads. Karena hal ini penting bagi digital agency untuk membuat plan sesuai dengan keadaan market yang sedang terjadi. Biasanya setiap company pasti memiliki timeline internal selama setahun kedepan. 4. Mereka langung meminta penawaran maupun proposal Hal ini harus dihindari oleh seorang salesman, karena manpower internal agency yang terbatas. Biasanya sebuah leads yang langsung meminta penawaran tanpa didukung oleh informasi seperti diatas, biasanya hanya melakukan perbandingan harga dengan agency lainnnya. Untuk mengatasi hal ini lebih baik dikirimkan company profile dulu saja. Ketika seorang sales dapat langsung mengidentifikasi leads yang hal ini dapat dihindarkan untuk menghemat tenaga internal teamnya itu sendiri sehingga internal team dapat focus pada hal yang lebih pasti. Contact our Client Relation here!
Unresolved Challenge of Influencer Marketing: The Trippy

Without a doubt, influencer marketing is getting more popular in digital marketing, with Instagram as the top platform chosen by brands. Working with influencers in the past few years has helped me to identify these unresolved challenges in influencer marketing: The Trippy (Pricing, Process, and Payment). Why Trippy? It’s a term that describes the effect that disarranges the reality. I find it relevant with Influencer marketing today, where we are facing challenges that involved different views of reality by brands and influencers regarding the Pricing, Process, and Payment. Besides, it’s a good pun, isn’t it? Let’s get down to each of them, shall we? 1. PRICING Well, expensiveness is always relative to the price and value its’ perceived. Being influencers may seem easy and looks like it’s not worth brands’ money that much. It’s wise when brands are justifying the price with the value that they will get from the influencers. I also had to mention that Influencers has little to no clue about the pricing they should set. What happen is, there are currently no legitimate benchmark or information source that can guide them to set the price. Most independent influencers are setting the price by comparing with their fellow influencers and the number of followers. But is it enough? I don’t think so. In Mediatics, we determine influencers’ value based on their past performance to decide whether or not we should use the influencers for the campaign. Look beyond the followers count. If you’re only considering influencers by their followers, prepared to be disappointed by the results. When I said results, I talked about the number of audience reached by the influencers, the number of quality engagements they generate in terms of likes, share, saved, and comments – even conversions. These are the kind of variables brands should be evaluating from influencers and also what influencers should consider when setting up their price. 2. PROCESS. Influencer marketing process is a pain in the ass, brands who’ve tried should know this much. Communication is the challenge. At first, what usually happens when brands decided on which influencers they want to work with, brands are sending a direct message or contact them personally via email or WhatsApp stated on influencers’ bio. So, what’s the challenge really? It’s the time and effort. Let’s say brands have successfully contacted the influencers – the next thing is to build the relation, deliver the brief, and so on. And when the post is published, they need to contact them again and ask for the insights to find out how the influencers performed. It is also crucial to have written agreement about the collaboration at the first place to avoid different expectations between brands and influencers. How long should the post be kept before it’s archived from influencer’s feed? Are brands allowed by influencers to re-use the content for another marketing purposes? Are brands allowed to give feedback for revisions? Working on agreement with influencer isn’t always easy, influencers are mostly creative people who are good on producing content but not all of them are professionally trained for stuffs like this. 3. PAYMENT. As any other independent professionals who work with brands, influencers sometimes are being the victim of late project payment. Time after time, we see more and more influencers are mature enough to be flexible with payment terms from brands or agencies, unlike the few years ago when people are just started to do influencer marketing and influencers are mostly asked for the payment upfront. Even so, bureaucracy within the brands’ company sometimes still require longer time to proceed the payment, leaving influencers disappointed with the late payment. When the brand needs to work with hundreds of influencers, it is when things got really messy. Aside of that, some influencers are not so good with taxes and therefore need to be educated about it (Psst.. Mediatics are sometimes taught influencers on how to create Tax Identification Numbers or NPWP too.) These payment & financial administrations are sometimes the main reason why brands had to work with digital agencies, while they actually can get in-house people that is capable to do influencer marketing. One thing for sure, influencer marketing works. I’ve seen many brands have successfully overcome The Trippy and get wonderful results with influencer marketing. Now is the time for us to be more aware and come with a better solution for The Trippy, so it will slow down influencer marketing industry no more. Have any thought about The Trippy? Feel free to reach me at [email protected] for further discussion about this topic. Related resources: https://influencermarketinghub.com/Influencer_Marketing_Benchmark_Report_2020.pdf https://pubmatic.com/wp-content/uploads/2018/12/2019-Global-Digital-Ad-Trends.pdf Contact our Client Relation here!
Engage with Your Client and How to Apply It

Client, Client, Client, what is the meaning of the client? Based on the Oxford Dictionary, a Client is a person who uses the services or advice of a professional person or organization. Clients are always related to a Business to Business (B2B) Company such as Marketing Agency, Law Firm, and etc. The client is one of the important parts in B2B companies because they are the main resource for this company. As an important part of a B2B company, having good relations with a client is crucial. In this article, we will explain more about how to engage with your clients? In general, engagement refers to the process of “Creating deep connections with clients that drive decisions, interaction, and participation, over time.” (Forrester’s Research, 2008). According to Bowlby (1988), engaging clients from the introductory session and sustaining the interest all along is essential for: â— Creating a safe environment for the client where he can express fearlessly. â— Exploring past achievements and failures that may be the source of current problems. â— Evaluating the pattern of attachment that the client has with other people in his life. â— Understanding how past relationships might be associated with his present condition. â— Modifying thoughts, perceptions, and actions to build positive relationships with his internal and external worlds. The Client Engagement (C.E.) model states that there are two stages of engaging a client into a process: The Onboarding Stage – Which is all about creating a healthy working relationship that would encourage him to participate actively. The Maintenance Stage – Which explores how to keep the client motivated and mindful throughout the sessions right from the beginning. Each part of C.E is essential, the C.E model below will show to you how a basic intervention plan can build active cooperation in treatment: Sources: https://positivepsychology.com/client-engagement/ Each part of C.E is essential, the C.E model below will show to you how a basic intervention plan can build active cooperation in treatment: â— Continuous focus on building a strong alliance. â— Unconditional acceptance and zero judgment. â— Being empathetic at all times. â— Clear communication and active listening. The fundamental of client engagement is trust and confidentiality. When an individual realizes that he is safe to share his feelings without being judged, he will naturally feel more inclined to participate actively. Contact our Client Relation here!
