Wajib Tahu, Ini 5 Jenis Iklan Google untuk Kembangkan Bisnis

Septania W,
Creative Content Manager

March 22, 2022

Membuat iklan di Google adalah salah satu strategi marketing yang populer digunakan di dunia digital saat ini.

Bukan tanpa sebab, Google sendiri merupakan situs pencarian terbesar yang digunakan oleh lebih dari 3,2 miliar pengguna internet di seluruh dunia.

Tentu saja, beriklan di Google bisa membawa keuntungan bagi sebuah bisnis karena produk/jasa yang kamu miliki berpeluang besar untuk diketahui banyak orang. 

Google sendiri memiliki beberapa jenis iklan yang bisa dipilih sesuai dengan tujuan dari bisnis kamu.

Misalnya, untuk meningkatkan penjualan bisnis, brand awareness, pengunjung website, hingga mempromosikan aplikasi.

Kali ini, Mediatics Digital Indonesia akan membahas 5 jenis iklan tersebut, simak selengkapnya di bawah!

1. Google Adwords

Sebagai informasi, Google AdWords dan Google Ads adalah hal yang sama. 

Sebelumnya, jenis iklan ini memang dinamakan sebagai Google AdWords, hingga pada 24 Juli 2019 diubah menjadi Google Ads.

Google Ads sendiri adalah salah satu jenis iklan Google berbayar di hasil pencarian atau bisa juga disebut dengan Paid Search. 

Biasanya, iklan akan ditargetkan ke kata kunci tertentu yang relevan dengan bisnis kamu.

Jadi, ketika ada orang yang mencari kata kunci tersebut, iklan milikmu akan muncul di paling atas hasil pencarian. 

Ini adalah contoh dari Google AdWords yang muncul saat pencarian keyword.

Keuntungan Menggunakan Iklan Google Ads

 

Biayanya Terjangkau

Kalau berbicara tentang pemasangan iklan, terlebih di perusahaan besar seperti Google, mungkin akan muncul di benak pikiran akan biayanya yang tidak sedikit.

Tapi ternyata, memasang iklan di Google bisa sangat terjangkau karena kamu dapat mengatur estimasi biayanya seminim mungkin.

Iklan Google menerapkan sistem PPC atau Pay Per Click, jadi biaya baru akan dibayarkan kalau ada target audience yang membuka iklan kamu.
Besarnya Potensi Iklan Dilihat Banyak Orang

Jika dibandingkan dengan kompetitornya yaitu Yahoo dan Bing, Google adalah situs pencarian terbesar bahkan menguasai pengguna internet di dunia.

Bahkan, di Indonesia pengguna Google sangat besar yaitu sebesar 97,09%, lho. 

Itu artinya, jika kamu memasang iklan Google, maka akan besar potensinya iklan kamu dilihat oleh lebih banyak orang.


Dapat Melakukan Remarketing

Tidak hanya beriklan di hasil pencarian, tapi kamu juga dapat memasang iklan di situs dan aplikasi yang telah menjadi partner Google.

Jadi, jika ada audience yang membuka iklan bisnis kamu, tapi belum melakukan aksi seperti pembelian. Maka, audience tersebut akan terus menerus melihat iklan milikmu di website atau aplikasi yang sedang ia buka.

Hal inilah yang disebut dengan remarketing dan berguna untuk mempertahankan intensi pembelian dari calon pelanggan bisnismu.

 

Menargetkan Audience yang Spesifik

Tidak seperti iklan TV yang masif dan bisa menargetkan semua orang, melalui Google Ads kamu dapat menyesuaikan penargetannya sesuai kebutuhan bisnis sehingga lebih efektif.

Kamu bisa menargetkan audiens berdasarkan demografi, status, hobi, kesukaan hingga kebiasaan yang mereka lakukan saat berinternet. 

Kalau butuh jangkauan lebih luas, kamu bahkan memperluas penargetannya ke provinsi di seluruh Indonesia bahkan dunia.

Jika membutuhkan jangkauan lebih sempit, kamu pun dapat menargetkan hanya beberapa kilometer dari lokasi bisnismu.


2. Google Display Network (GDN)


Google Display Network (GDN) adalah cara lain memasang iklan di Google dan menampilkannya ke seluruh internet.

Jadi, iklan bisnis kamu tidak hanya ditampilkan pada hasil pencarian dan website saja, tapi juga aplikasi bahkan mobile game. 

Makanya, Google sendiri mengatakan kalau iklan GDN mereka sudah berhasil menjangkau hingga 90% pengguna internet.

Biasanya iklan google yang satu ini memiliki dua format yaitu format text dan visual.

Contoh format text:

Contoh format visual:

 

Lalu apa saja keuntungan iklan Google ini?

Keuntungan Google Display Network (GDN)

 

Bisa Menggunakan Visual yang Lebih Menarik

Walaupun bisa menggunakan format text, tapi kebanyakan dari iklan GDN adalah berbentuk visual. 

Tak heran karena memang visual akan lebih menarik daripada hanya sekadar tulisan.

Bahkan, menurut penelitian 90% informasi yang diproses ke otak adalah visual dan 80% orang akan lebih mengingat hal yang dilihat daripada apa yang mereka baca. 

Maka dari itu, besar potensinya audiens untuk mengklik sebuah iklan GDN daripada iklan berbasis teks.

 

Dapat Meningkatkan Brand Awareness

GDN diklaim bisa menjangkau hingga 90% pengguna internet dan menampilkan iklan bisnis kamu di lebih dari 2 juta website. 

Bayangkan jika iklan bisnis milikmu bisa muncul di manapun, mulai dari website, aplikasi hingga aplikasi games online. 

Tentu saja, orang akan lebih menjadi familiar terhadap produk atau jasa yang kamu tawarkan.

 

Memiliki Beragam Jenis Targeting

Berbeda dengan Google Ads, GDN memiliki banyak jenis targeting.

Apa saja?

1. Topic Targeting

Memasang iklan di website atau platform yang terkait dengan topik tertentu. 

2. Keyword Targeting

Menghubungkan iklan yang dibuat dengan keyword-keyword tertentu. 

Jadi, iklan kamu akan muncul di website atau platform yang terhubung dengan keyword pilihanmu.

3. Interest Targeting

Iklan kamu bisa dimunculkan berdasarkan preferensi dari target market yang ada.

Hal ini bisa menjadi sangat efektif, jika kamu sudah mengetahui karakteristik dari calon pelanggan.

4. Placement Targeting

Memasang iklan di website yang sering dikunjungi oleh calon pelanggan. 

Jenis ini sangat tepat kalau kamu sedang mencari pilihan targeting yang sangat spesifik.

5. Remarketing Targeting

Iklan yang kamu pasang akan terus menerus mengikuti audiens (yang sebelumnya sudah melihat iklanmu) saat mereka membuka website atau aplikasi lain. 

Cara ini sangat cocok digunakan jika kamu ingin mendapatkan calon pelanggan yang sudah tertarik namun belum yakin melakukan pembelian.

6. Demographic Targeting

Kamu bisa menargetkan iklan sesuai dengan domisili dari calon pelanggan yang dituju.


3. Google Shopping

Salah satu layanan iklan Google ini, akan menunjukan informasi seputar produk seperti, gambar produknya, harga, dan link toko online si penjual. 

Maka dari itu, untuk pebisnis yang memiliki toko online, sangat direkomendasikan untuk menggunakan layanan iklan Google ini. 

Bagaimana cara kerjanya?

Berbeda dengan layanan iklan berbasis teks yang muncul berdasarkan kata kunci, Google Shopping akan menampilkan iklan menggunakan informasi data produk dari hasil unggahan pemilik bisnis.

Data yang dimaksudkan misalnya gambar produk, nama merek, warna, ukuran dan lainnya.

Tapi, memasang Google Shopping tidak bisa hanya menggunakan akun Google Ads melainkan kamu harus memiliki Google Merchant Center.

Google Merchant Center akan digunakan untuk mengisi detail informasi produk dalam form yang sudah disediakan.

Keuntungan Menggunakan Google Shopping

 

  • Memudahkan Interaksi Pembeli dan Penjual

Dari sisi pembeli, jenis iklan Google ini akan membantu calon pelanggan yang akan melakukan perbandingan harga sebelum melakukan pembelian. 

Nah, sedangkan bagi penjual tentu akan diuntungkan karena bisa mendapatkan layanan promosi yang bagus untuk memasarkan produk.

Selain itu, audiens yang melakukan perbandingan harga, bisa dipastikan memang sudah berencana untuk membeli suatu barang.

Bisa saja itu adalah produk dari bisnis kamu, kan?

 

  • Mampu Meningkatkan Conversion Rate 

Dibandingkan iklan Google teks, ternyata Google Shopping mampu meningkatkan konversi hingga 30%, lho. 

Iklan Google Shopping ini diklaim lebih membuat audiens terikat karena langsung menampilkan gambar produk lengkap beserta informasinya. 

 

  • Mengatur Budget Iklan Sesuai Keinginan

Layanan iklan Google yang satu ini menggunakan sistem Cost per Click atau CPS. 

Jadi, kamu baru akan dikenakan biaya jika ada audiens yang meng-klik ikan milikmu. 


4. YouTube Ads

Seperti namanya, YouTube Ads adalah layanan iklan Google yang akan mempromosikan bisnis kamu melalui YouTube. 

 

Banyak pebisnis yang menggunakan layanan ini karena salah satu kelebihannya bisa menentukan target audiens secara spesifik berdasarkan minat produk dan lokasinya.

Selain itu, harganya juga terjangkau dan kamu akan dikenakan biaya hanya jika audiens menonton sampai habis iklan milikmu.

 

Bentuk-bentuk YouTube Ads

 

1. Skippable in-stream Ads

Seperti namanya, video pada tipe iklan ini akan bisa dilewati atau di-skip oleh penonton. 

Maka dari itu, iklan jenis ini paling sering digunakan.

Jika ingin memilih bentuk iklan Google ini, kamu harus memiliki video yang berdurasi minimal 12 detik dan maksimal 3 menit. 

Nah, supaya video tidak mudah dilewati oleh penonton, lakukanlah optimasi video.

 

Bagaimana caranya?

Kamu bisa menggunakan jasa dari Mediatics, yang memiliki layanan YouTube Ads untuk membantu kamu para pemilik bisnis.

Mediatics Digital Indonesia sendiri adalah konsultasi iklan digital dan influencer yang bisa menjadi solusi untuk meningkatkan performa bisnis kamu. 

Langsung lakukan konsultasi dengan tim terbaik dari Mediatics di sini.

 

2. Non-Skippable Ads 

Berbeda dengan bentuk sebelumnya, jenis iklan ini tidak bisa dilewati oleh penonton.

Maka dari itu, informasi yang ingin kamu sampaikan melalui video akan diterima lebih lengkap oleh para penonton. 

Kunci agar iklan Google jenis ini bisa efektif adalah dengan membuatnya semenarik mungkin.

Jadi, penonton akan terus menyimak sampai habis dan akhirnya kamu yang memiliki bisnis bisa menyampaikan informasi.

 

3. Discovery Ads 

Iklan ini akan ditayangkan pada hasil pencarian, homepage atau di halaman terkait video yang sedang ditonton di YouTube.

Agar efektif, penting untuk membuat iklan bisa berada di posisi atas dengan melakukan optimasi SEO pada video YouTube.

 

4. Non-Video Ads

Bentuk iklan ini cocok jika kamu ingin beriklan di YouTube namun tidak memiliki aset video.

Dengan Non-video Ads, iklan milik kamu akan muncul dalam bentuk kartu, gambar, atau teks di berbagai video YouTube. 

 


 

5. Google AdMob

Google AdMob adalah solusi layanan advertising on mobile.

Dengan iklan Google ini, kamu bisa mempromosikan dan memonetisasi aplikasi yang dimiliki oleh bisnis kamu dengan cara mengaktifkan iklan di dalamnya.

Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan pendapatan dari hasil iklan yang tayang di aplikasi milikmu.

AdMob sendiri dapat dioperasikan pada berbagai sistem seperti Android, iOS, WebOS, dan Windows Phone.

 

Fitur-fitur dari Iklan Google AdMob

1. Open Bidding

Fitur yang bisa membuat pengiklan melakukan tawar-menawar untuk setiap ruang iklan yang tersedia secara real-time. 

Kamu sebagai pemilik aplikasi akan bisa memperoleh CPM tertinggi untuk setiap iklan yang ditayangkan.

 

2. AdMob In-App Purchase House Ads

Fitur ini akan membantu kamu dalam melakukan strategi monetisasi.

Misalnya, pengembang membuat iklan untuk mempromosikan barang jualan.

Nah, dengan fitur ini kamu bisa memprediksi siapa saja pengguna yang berminat membeli produk dan menunjukan iklanya kepada mereka.

 

3. Audience Builder

Fitur ampuh yang memungkinkan pengembang aplikasi untuk membuat daftar audiens potensial berdasarkan perilaku mereka dalam aplikasi. 

 

4. AdMob Native Ads

Pengembang bisa mendapatkan akses untuk menampilkan native ads di dalam aplikasi.


Sekian panduan dari kami, Mediatics.

Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk sukses dalam mengoptimalkan performa bisnis.