4 Tipe Iklan YouTube. Yang Mana Jadi Pilihanmu?

Mediatics,
Writer

September 05, 2022

Kehadiran YouTube sebagai salah satu platform media sosial bisa dibilang bermanfaat untuk semua khalayak. Tak cuma sekedar hiburan, kita semua sudah akrab menggunakan YouTube untuk mendapatkan semua ragam informasi, semudah seperti bagaimana cara membersihkan kulkas, atau rumitnya belajar digital marketing lewat video singkat di sana. Potensi inilah yang bisa dimanfaatkan brand untuk beriklan di YouTube.


YouTube Masih Dinikmati Hingga Sekarang?

Mungkin kita semua masih ingat dengan penggalan lirik lagu milik Young Lex - GGS ft. Skinny Indonesia yang berbunyi “YouTube, YouTube, YouTube lebih dari TV” yang sempat booming beberapa tahun lalu. Saat itu, YouTube dengan konten-kontennya yang beragam dan tak sekedar “itu-itu saja” mampu menarik para penonton televisi untuk berpindah ke medium satu itu. 

Walaupun sempat dicap mengalami “kemunduran” dari segi peminat, penonton YouTube kembali mencuat setelah adanya pandemi COVID-19 yang berlangsung dari 2020 awal hingga sekarang. Bukan tanpa sebab, YouTube bahkan bisa mengisi semua waktu setiap orang, mulai dari mencari hiburan, belajar, hingga beberapa event penting dilakukan dengan Live YouTube. 

Faktanya, pengguna YouTube di secara global masih menduduki angka yang tinggi. Disebutkan pada laporan We Are Sosial, setidaknya ada 2,56 miliar orang yang menggunakan YouTube per Januari. Secara khusus, di Indonesia sendiri jumlah penggunanya mampu menduduki peringkat ketiga terbanyak dengan 127 juta pengguna. 

Hadirnya YouTube di hampir semua lini kehidupan kita yang dibuktikan dengan masihnya banyak penikmatnya tentu menjadi salah satu potensi bagi pengiklan untuk mempromosikan brand-nya. Adapun cara yang bisa ditempuh adalah dengan YouTube Ads.

Kenalan dengan YouTube Ads

Singkatnya, YouTube Ads merupakan layanan yang diberikan YouTube untuk mempromosikan produk atau jasa bisnis. Penggunaan YouTube Ads tentu menghadirkan beberapa keuntungan untuk brand:

  1. Pertama, biaya yang dikeluarkan oleh pengiklan akan lebih murah dibandingkan beriklan dengan cara konvensional. Misalnya dalam salah satu tipe iklan, pengiklan hanya membayarkan iklannya apabila audiens menonton iklan hingga selesai. 

  2. Kedua, target audiens yang bisa diatur lebih spesifik. Misalnya, pengiklan bisa mengatur target audiens berdasarkan demografinya, seperti jenis kelamin, umur, hingga pendapatannya. 

  3. Ketiga, performa iklan yang sangat jelas terukur. Pengiklan bisa melihat performa dari Google Analytics yang tentu akan memudahkan pengiklan mencari informasi yang dibutuhkan. Tapi jangan lupa untuk menghubungkannya terlebih dahulu, ya!

4 Jenis Iklan YouTube

  1. Skippable in-stream Ads

Jenis iklan YouTube yang pertama ini memanglah dapat mudah kita temui. Iklan ini berdurasi 12 detik hingga 3 menit yang bisa dilewati oleh penonton. Penonton bisa menutup iklan ini di detik ke 5. Keuntungan dari tipe iklan ini adalah pengiklan hanya mengeluarkan biaya apabila iklan ditonton lebih dari 30 detik atau hingga iklan selesai. 

Ini karena tipe iklan membayar biayanya berdasarkan PPC (Pay Per Click). Nah, yang jadi tantangan tersendiri untuk pengiklan adalah bagaimana agar menghasilkan konten menarik agar penonton dapat tertarik di detik awal untuk kemudian setia melihatnya. 

  1. Non-Skippable Ads

Sesuai dengan namanya, tipe iklan ini tidak bisa dilewati oleh penonton. Non-Skippable Ads bisa diletakkan di awal video (pre-roll ads), tengah (mid-roll ads), maupun awal, tengah dan akhir video (bumper ads). Adapun durasi dari iklan ini berkisar antara 15 detik atau kurang sesuai dengan tipenya. 

Walaupun iklan ini tidak bisa dilewati, konten yang menarik dengan pesan yang singkat namun padat tetap harus dihasilkan. Ini dilakukan supaya pengiklan bisa menyampaikan informasi untuk kemudian ditangkap pesannya oleh penonton. 

  1. Discovery Ads

Kalau dua tipe iklan sebelumnya ada di dalam video, tipe iklan YouTube yang ini akan muncul pada halaman pencarian, homepage YouTube, maupun halaman terkait video yang sedang ditonton. 

Tentu apabila iklan bisa lebih ditonton oleh banyak audiens, pengiklan perlu membuat video iklan tersebut ada di posisi teratas. Nah, optimasi SEO pada video adalah kuncinya! Secara singkat, optimasi SEO pada video YouTube bisa dilakukan dengan meriset kata kunci, memasang kata kunci tersebut pada video, hingga menuliskan kembali kata kunci yang ada pada deskripsi video. Selain itu, pengiklan juga bisa memasang tag dan kategori yang sesuai dengan kata kunci tersebut.

  1. Non-Video Ads

Konten iklan YouTube tak melulu harus berbentuk video. Non-video ads hadir untuk pengiklan yang mempunyai konsep lebih sederhana dibandingkan video, seperti teks, kartu, maupun gambar. 

Berikut penjelasannya:

  • Sponsored Card Ads

Merupakan iklan dalam bentuk gambar (kartu) yang akan muncul apabila ikon “i” yang ada di pojok kanan layar video diklik oleh penonton. Barulah setelah diklik penonton akan diarahkan menuju video iklan atau YouTube channel dari pengiklan. 

  • Overlay Ads

Tipe iklan ini muncul sebagai text dalam box semi transparan yang berukuran 480x70 pixel ketika video diputar. Apabila box tersebut diklik, penonton akan diarahkan ke landing page dari pengiklan. 

  • Display Ads

Terakhir, iklan tipe display ads berbentuk gambar yang akan muncul di hasil pencarian YouTube dan kemudian diarahkan ke landing page pengiklan juga. Jadi walaupun pengiklan tidak mempunyai konten berupa video, iklan bisa tetap menarik dalam bentuk gambar. 

Gimana Menghasilkan Iklan YouTube yang Maksimal?

Tentu keberhasilan iklan YouTube dapat terwujud apabila dioptimasi. Tak hanya dari sisi SEO seperti yang disebutkan sebelumnya, ada beberapa treatment dasar yang bisa memaksimalkan iklan YouTube. Berikut kami berikan 3 tips mengoptimasi iklan:

  1. Objective ads

Pertama, pastikan iklanmu memiliki tujuan yang jelas. Karena kembali lagi, objective tertentu akan mempengaruhi output konten yang dihasilkan. Tentukan dari awal apakah iklan mu ingin awareness, selling, branding, dan sebagainya.

  1. Hasilkan video yang kreatif

Penonton bisa merasa terganggu apabila video iklan yang ada membosankan. Makanya creativity is a must! Tak cuma ide kontennya, eksekusi agar menjadi ciamik harus diperhatikan. Pengiklan bisa menghubungi creative agency untuk menghandle-nya!

Baca juga: Pentingkah Brand Memakai Digital Agency? Ini Dia Penjelasannya!

  1. End screen

Kamu bisa mengoptimasi videomu dengan memanfaatkan fitur yang YouTube sediakan. Nah, salah satunya adalah End screen. End screen merupakan fitur yang menampilkan thumbnail video ataupun channel. Dengan memakai fitur ini, kesempatan pengiklan untuk diketahui oleh banyak orang akan lebih besar. 

Maksimalkan Iklan YouTube Bersama Mediatics Digital Indonesia

Apakah kamu tertarik untuk beriklan di platform tersebut setelah kita berbicara panjang lebar tentang Iklan YouTube? Masih bingung untuk memulainya? Kamu tak perlu bingung! Serahkan semuanya ke Mediatics!

Mediatics Indonesia sebagai salah satu Digital Advertising Agency di Jakarta memiliki layanan YouTube Ads yang siap membantu brand-mu berkembang! Mediatics diisi dengan orang yang siap menghasilkan konten video bagus dan tentunya kreatif sesuai dengan value maupun produk atau layananmu. Mulai dari riset, pencarian ide, pembuatan strategi, hingga produksi video bisa kami bantu sesuai kebutuhanmu. 

Yuk, hubungi kami sekarang!